logo anne ahira
AnneAhira.com    Referensi    Pengetahuan Umum    Flora dan Fauna
Loading...

Ciri-ciri Burung Cendrawasih


Loading...

Ilustrasi Ciri-ciri Burung Cendrawasih

:

Apa yang Anda ketahui tentang ciri-ciri Burung Cendrawasih? Alkisah ada seorang anak laki-laki bernama Kweiya. Karena kerajinan dan kebaikan hatinya, Kweiya dibenci oleh adik-adik tirinya. Suatu kali, adik-adik Kweiya menyiksanya. Karena tak tahan dengan rasa sakit pada tubuhnya, Kweiya lalu mengubah dirinya menjadi seekor burung yang sangat cantik.

Ibunya yang mengetahui hal ini merasa sedih, lalu memutuskan untuk menemani anaknya itu dengan juga mengubah dirinya menjadi seekor burung. Berbeda dengan anaknya, buluh burung jelmaan si ibu tidaklah sepanjang buluh anaknya. Itulah perbedaan ciri-ciri burung cendrawasih betina dan jantan. 

Itulah sekilas dongeng mengenai asal mula burung cendrawasih, burung yang dianggap sebagai burung yang terindah di dunia. Dalam dunia ilmiah, burung ini termasuk dalam keluarga paradisaediae. Burung yang sering disebut sebagai Burung Surga ini hidup di Indonesia timur, pulau-pulau yang ada di selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur.

Burung ini terdiri dari 43 jenis, dan 35 jenis di antaranya berada di Papua, Indonesia. Burung ini termasuk ke dalam jenis burung pengicau. Selain bulu indahnya, kicauan burung cendrawasih juga termasuk yang dikagumi karena keindahannya.

Jaman dahulu, para pemburu banyak menjual burung-burung cendrawasih hasil tangkapan ke Paris, Turki, dan negara-negara Eropa. Pada umumnya, burung-burung ini ditangkap karena keindahan bulu-bulunya. Burung Cendrawasih hasil buruan ini dijual pada para perajin topi yang ada di negara-negara tersebut. 
Dulu, jika berhasil menangkap burung cantik ini, para pedagang memotong kakinya, agar burung itu tidak kabur.

Suatu cara yang sangat kejam. Namun itulah yang membuat para penjelajah percaya bahwa burung ini memang tak berkaki, sehingga muncul anggapan bahwa cendrawasih adalah burung yang selalu terbang dan tidak mendarat. Dalam kenyataannya, burung ini memang hampir tidak pernah turun ke darat. Jika sudah lelah terbang, burung ini hanya akan hinggap di dahan-dahan pohon yang sangat tinggi.

Semua cerita-cerita, dan kabar burung itu membuat orang-orang jaman dahulu akhirnya menganggap bahwa burung ini memang berasal dari surga. Mereka selalu di atas dan tidak pernah turun ke bumi. Apalagi dengan tampilan fisik yang memang sangat indah, yang tak ditemukan pada burung-burung lain yang ada di seluruh dunia.

Burung Cendrawasih dikenal memiliki ritual kawin yang cukup aneh. Pada saat musim kawin tiba, burung-burung jantan akan berkumpul. Mereka akan bersaing menunjukkan keindahannya pada burung-burung betina. Ritual kawin ini dilakukan oleh burung cendrawasih dari jenis paradisaeae. Sedangkan cendrawasih dari jenis cicinnurus dan parotia melakukan ritual kawin dengan sebuah tarian yang beraturan. Setiap jenis Cendrawasih memiliki jenis tarian yang berbeda-beda. 

Walaupun dianggap sebagai titisan bidadari tak berkaki, namun burung-burung cendrawasih jantanlah yang bulu-bulunya jauh lebih indah dibandingkan dengan yang betina. Keindahan bulu-bulu burung Cendrawasih antara lain terletak pada warnanya yang biasanya cerah, seperti kuning, hijau, biru, hitam, cokelat, agak kemerahan, oranye dan putih.

Keindahan bulu-bulu inilah yang digunakan untuk menarik perhatian si betina. Saat memamerkan keindahannya ini, para cendrawasih jantan akan bertengger di atas dahan, lalu bergoyang dengan gerakan-gerakan yang teratur. Gerakan-gerakan tarian ini secara langsung semakin memperlihatkan keindahan bulu-bulu tubuhnya.

Burung Cendrawasih terdiri dari berbagai ukuran, mulai yang kecil, yang panjangnya hanya sekitar 15 sentimeter, misalnya Cendrawasih Raja, hingga yang berukuran sampai 110 sentimeter, seperti Cendrawasih Paruh Sabit Hitam. Bobotnya antara 50 gram hingga 430 gram. Ukuran besar kecilnya si burung ini memengaruhi jumlah telur yang dihasilkan oleh burung Cendrawasih betina.

Burung yang berukuran kecil biasanya menghasilkan 2 sampai 3 telur setiap kali bertelur, sedangkan cendrawasih yang berukuran besar hanya menghasilkan 1 telur. Mereka umumnya tinggal di hutan lebat yang ada di dataran rendah. 
Burung Cendrawasih Mati Kawat atau yang dalam bahasa ilmiah disebut seleucidis melanoleuca, saat ini telah ditetapkan sebagai fauna identitas Provinsi Papua.

Karena jumlahnya yang semakin sedikit akibat banyak diburu untuk dijadikan hiasan, maka beberapa jenis Cendrawasih, seperti Cendrawasih Botak, Cendrawasih Merah, Cendrawasih Toowa, Cendrawasih Raja, dan Cendrawasih Kuning Kecil telah ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi, sehingga penangkapannya di alam liar adalah tindakan illegal.

Dengan adanya UU No 5/1990 dan PP No 7/1999, perburuan cendrawasih memang jauh berkurang. Penduduk lokal di Papua memang masih memburunya saat adanya pesta adat, yang mana ini adalah tindakan yang diperbolehkan. Apalagi masyarakat asli Papua dikenal sebagai masyarakat yang sangat menjunjung kearifan lokal. Perburuan yang mereka lakukan sangat terbatas dan mereka sangat ikut menjaga kelestarian Burung Surga ini. 

Jenis burung cendrawasih memang sangat beragam. Di Papua saja, ada sekitar belasan jenisnya, misalnya: Cendrawasih Raja (di Biak), Cendrawasih Toowa Cemerlang (di Merauke dan juga Australia), Cendrawasih Belah Rotan (di hutan belantara Papua), Cendrawasih Mati Kawat (di Jayapura dan Sorong), Cendrawasih Raggiana (di Timika), Cendrawasih Kuning Besar dan Kerah (di Manokwari), Cendrawasih Merah Besar (di Jayapura) dan Cendrawasih Panji (di Timika).

Selain di Papua, cendrawasih juga ditemukan di beberapa tempat lain, misalnya Cendrawasih Gagak, Cendrawasih Bidadari Halmahera (makhluk endemik di Maluku), Pale-billed Sicklebil (Papua Nugini). Di antara berbagai jenis Cendrawasih yang cantik-cantik itu, ada beberapa di antaranya yang dianggap sebagai Cendrawasih yang paling cantik, yaitu:

Cendrawasih Raggiana

Dalam bahasa Inggris, burung cantik ini disebut dengan The Raggiana Bird of Paradise. Inilah burung yang paling dikenal sebagai burung cendrawasih. Habitatnya terserbar di seluruh Papua selatan dan timur laut. Panjangnya sekitar 34 sentimeter. Bulu burung ini berwarna merah agak kecoklatan dan keabu-abuan.

Iris matanya berwarna kuning dan kakinya cokelat keabu-abuan. Ukuran burung cendrawasih raggiana jantan lebih besar dibandingkan yang betina. Setelah kawin, cendrawasih raggiana jantan akan meninggalkan si betina untuk nantinya kawin lagi dengan cendrawasih raggiana betina lainnya. Nama raggiana diambil dari nama seorang bangsawan asal Genoa, Italia, Francis Raggi. Cendrawasih raggiana adalah fauna nasional dari negara Papua Nugini.

Cendrawasih Kuning Kecil

The Lesser Bird of Paradise, begitulah dia dikenal dalam bahasa Inggris. Cendrawasih ini termasuk yang berukuran sedang, panjangnya sekitar 32 sentimeter. Warnanya merah kecokelatan, mahkotanya berwarna kuning, dan punggungnya kuning kecokelatan. Walaupun tidak ada hiasan di dadanya yang putih, namun burung ini terlihat sangat cantik. Cendrawasih Kuning Kecil tersebar di hutan-hutan yang ada di Papua Nugini, Misol dan Yapen (Papua).

Cendrawasih Astrapia atau Astrapia Ribbon tailed

Burung ini sangat mengagumkan karena bulu ekornya yang sangat panjang, hampir 3 kali dari panjang tubuhnya. Dengan ukuran tubuh sepanjang 32 sentimeter, ekor burung jantannya bisa mencapai 1 meter. Burung cantik ini berwarna hitam dengan ekor berwarna putih. Burung yang tersebar di Papua bagian tengah ini dianggap sebagai burung cendrawasih yang paling spektakuler. 

Selain di Papua (Indonesia) dan Papua Nugini, burung cendrawasih juga ada yang menjadi makhluk endemik di Australia, khususnya di hutan hujan New South Wales di Queensland, yaitu Riflebird. Burung yang panjangnya 30 sentimeter ini yang jantan berwarna hitam dengan mahkota yang warnanya biru kehijauan. Sedangkan yang betina berwarna cokelat zaitun.

Bagi yang pernah menonton film Earth dan masih ingat ada seekor burung cantik yang sedang melakukan gerakan-gerakan tarian yang sangat indah dan lucu untuk memikat si betina, dia adalah Riflebird. Ciri-ciri burung cendrawasih tentunya berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Semoga bermanfaat.

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Sungai Nil Sang Pencipta Peradaban
  • CARA MEMPERBANYAK TANAMAN DI PERKARANGAN RUMAH
  • Ikan Terbang, Melayang di Udara
  • Tumbuhan Langka Raflesia Arnoldi dan Tumbuhan Langka Lainnya
  • Sekilas Tentang Tanaman Bunga Soka
  • Sepedaku yang Sangat Beragam
  • Mengenal Siklus Hidup Capung Green Darner
  • Tumbuhan Langka Nan Unik
  • Gerakan Peduli Fauna
  • Klasifikasi Tumbuhan Jambu Biji dan Cara Membudidayakannya
  • Mengenal Ikan Kerapu Macan
  • Mimosa Si Putri Malu
  • Mengenal Macam-macam Jeruk Keprok
  • Artikel Keanekaragaman Hayati - Mengenal Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Lumut - Tumbuhan Perintis yang Kaya Manfaat
Loading...


Beranda | Privacy