logo anne ahira
AnneAhira.com    Kesehatan    Macam-Macam Penyakit    Aids
Loading...

Kenali Ciri-Ciri Penyakit HIV


Loading...

Ilustrasi ciri-ciri penyakit hiv

HIV (human immunodeficiency virus) merupakan salah satu momok bagi dunia medis. Bila seseorang terkena virus ini, maka system kekebalan tubuhnya akan terserang, hingga melemah. Akibatnya, orang dengan virus HIV akan sangat menderita walaupun hanya terserang flu ringan sekalipun, karena antibodi untuk melawan flu sudah dilemahkan oleh virus HIV. Hingga saat, ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan virus yang menyerang kekebalan tubuh ini. Sampai saat ini, para dokter hanya bisa menemukan ciri-ciri Penyakit HIV dan obat untuk mengurangi dampak akibat virusnya saja.

Namun demikian, orang yang terjangkit HIV belum tentu menderita AIDS pula. Bila pada tahap awal infeksi virus, HIV belum menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) di mana kekebalan tubuh benar-benar rontok dan rentan terhadap penyakit. Kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV biasanya menurun perlahan-lahan dalam priode tahunan.

Di Indonesia, diperkirakan penderita penyakit ini bisa mencapai angka 130.000 orang. Ini yang terdeteksi, belum lagi yang tidak. ANTARA melansir bahwa yang terdeteksi hanya 5-10% saja. Coba bayangkan bagaimana bahayanya.

Apalagi, penyakit ini dengan mudah dapat menular. Salah satu cara untuk menanggulangi adalah dengan tahu ciri-ciri penyakit HIV sejak dini. Berikut beberapa hal yang menjadi gejala utama dari virus yang mitosnya merupakan kutukan bagi para penganut seks bebas.

Gejala Awal

Ada beberapa ciri yang bisa mengidentifikasi seseorang dengan penyakit ini. HIV tidak pandang bulu, ia bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Ketika menyerang orang dewasa, maka gejala awal yang ditimbulkan akan berbeda dengan saat menyerang anak-anak.

1. Ciri-ciri pada orang dewasa:

  • Merosotnya berat badan secara drastis dalam sebulan. Biasanya penyusutannya 10% dari berat badan terakhir kita. Penyusutan ini tidak diiringi dengan sebab yang jelas.
  • Demam berlangsung selama lebih dari satu bulan, sering kelelahan. Sakit pada tenggorokan, kelenjar getah bening bengkak. Ini terjadi jika virus masuk ke dalam aliran darah mereplikasi/berkembang dalam jumlah besar yang akan menggerogoti sistem kekebalan tubuh.
  • Diare yang terus-menerus (kronis), sariawan dan berat badan turun secara drastis.Demam datang terus-menerus selama satu bulan.
  • Batuk kering yang tidak sembuh, sakit pada tenggorokan dan sakit kepala, mual, muntah, diare terus menerus. Gejala ini akan muncul setelah mengalami penyebaran lebih 30 persen pada tubuh penderita.
  • Selalu kelelahan mesti tak melakukan aktivitas berarti dikarenakan terjadinya inflamasi pada sistem kekebalan tubuh.
  • Kulit mulai gatal-gatal di seluruh bagian tubuh.
  • Pembengkakan kelenjar yang terjadi pada bagian tubuh tertentu.

Jika pada orang dewasa timbul dua dari gejala ini, cepat periksa. Karena itu sudah cukup untuk mendeteksi apakah Anda menderita penyakit ini atau tidak. Cara pemeriksaan yang paling efektif adalah dengan melakukan tes darah.

2.Ciri-ciri pada anak-anak:

  • Pertumbuhan sang buah hati cenderung lambat.
  • Mengidap diare yang sangat berat, lebih dari 14 hari.
  • Demam selama satu bulan.
  • Infeksi pada telinga, mulut, tenggorokan, dan bagian tubuh lainnya.
  • Terdapat bintik-bintik putih pada lidah, mulut, atau tenggorokan.
  • Kulit gatal, ciri yang sama dengan orang dewasa.
  • Bisa karena keturunan. Kalau sang ibu mengidap HIV, maka sang anak pun akan berisiko tertular penyakit ini.

Hampir sama seperti orang dewasa, anak-anak umumnya cenderung butuh dua gejala saja untuk mengetahui apakah dia mengidap HIV atau tidak.

Cara Mencegah HIV

Oleh karena penyakit ini belum ada obatnya, maka yang bisa kita lakukan adalah mencegahnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar dari penyakit ini.

  • Jangan melakukan hubungan seks secara bebas

Ini merupakan hal yang sangat penting. Karena HIV sangat mudah tertular lewat alat kelamin. Jika Anda sudah menikah, selalu setia pada pasangan Anda. Jangan pernah bergonta-ganti pasangan.

Perlu diketahui, alat kontrasepsi seperti kondom TIDAK membantu mencegah penularan HIV. Disebutkan bahwa pada kondom (yang terbuat dari bahan latex) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang, sedangkan bila dalam keadaan meregang, lebar pori-pori tersebut mencapai sepuluh kali. Sementara ukuran virus HIV berdiameter 1/250 mikron (jauh lebih kecil). Dengan demikian, virus HIV dapat dengan leluasa menembus kondom.

  • Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian

Bagi para junkie (pecandu narkoba), penggunaan jarum suntik secara bergantian adalah hal yang lumrah. Ini sangat berbahaya dan dapat memudahkan tubuh Anda terserang virus. Hati-hati jika Anda gemar dengan tato. Pastikan bahwa jarum suntiknya steril. Lebih baik gunakan jarum suntik yang baru untuk menghindari penularan.

Bagi pengguna narkoba, langkah-langkah tertentu dapat diambil untuk mengurangi risiko kesehatan masyarakat maupun kesehatan pribadi, yaitu:

  • Beralih dari napza yang harus disuntikkan ke yang dapat diminum secara oral.
  • Jangan pernah menggunakan atau secara bergantian menggunakan semprit, air, atau alat untuk menyiapkan napza.
  • Gunakan semprit baru (yang diperoleh dari sumber-sumber yang dipercaya, misalnya apotek, atau melalui program pertukaran jarum suntikan) untuk mempersiapkan dan menyuntikkan narkoba.
  • Ketika mempersiapkan napza, gunakan air yang steril atau air bersih dari sumber yang dapat diandalkan.
  • Dengan menggunakan kapas pembersih beralkohol, bersihkan tempat yang akan disuntik sebelum penyuntikan dilakukan.
  • Penularan dari ibu ke anak.

Penularan HIV dari seorang ibu yang terinfeksi dapat terjadi selama masa kehamilan, selama proses persalinan atau setelah kelahiran melalui ASI. Tanpa adanya intervensi apapun, sekitar 15% sampai 30% ibu dengan infeksi HIV akan menularkan infeksi selama masa kehamilan dan proses persalinan. Pemberian air susu ibu meningkatkan risiko penularan sekitar 10-15%. Risiko ini tergantung pada faktor- faktor klinis dan bisa saja bervariasi tergantung dari pola dan lamanya masa menyusui.

Untuk mencegahnya dapat dengan meminum obat pencegah (ARV), melakukan operasi caesar saat kelahiran, dan menghindari pemberian ASI dari ibu yang terinfeksi HIV.

  • Hati-hati ketika melakukan transfusi darah

Jangan lupa, virus ini menjangkit cepat lewat darah. Awasi diri Anda ketika melakukan transfusi darah. Selalu terima darah dari orang yang benar-benar steril. Jangan sekali-kali asal melakukan transfusi darah.Bila anda memiliki riwayat keluarga dengan HIV, periksalah diri anda ke dokter, dan laporkanlah ke petugas bila anda ingin mendonorkan darah.

  • Pencegahan penularan melalui pola hidup sehat.

Orang-orang yang memiliki kebiasaan seks bebas, bertato, pemakaian narkoba dengan jarum termasuk mereka yang beresiko tinggi terkena AIDS. Untuk itu perlu mengubah kebiasaan untuk hidup lebih sehat dan aman.

  • Pencegahan penularan melalui pernikahan

Bila anda menikah dengan orang-orang yang memiliki riwayat pekerjaan atau kebiasaan hidup beresiko tinggi tertular HIV sebaiknya dilakukan tes HIV AIDS.

Jauhilah Penyakitnya, jangan Penderitanya

Singkatnya, virus HIV mudah menular dengan cara hubungan seksual dengan pengidap, transfusi darah yang terkontaminasi virus HIV, ibu hamil terhadap anak yang dikandungnya, pemakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba yang terinfeksi alat-alat yang tidak steril.

Perlu digaris bawahi bahwa virus HIV tidak akan menular lewat gigitan hewan, pemakaian kamar mandi atau WC, pemakaian alat makan, hidup bersama satu rumah, pergaulan sehari-hari, pemakaian handuk, jabat tangan dan berciuman di luar

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Menghindari Penyakit HIV AIDS - ANNEAHIRA.COM
  • HIV dan Gejala AIDS
  • Mengenal Penyakit HIV - ANNEAHIRA.COM
  • Tanda Gejala Penyakit HIV AIDS
  • 1 Desember, Hari AIDS Sedunia
  • Awas Gejala HIV AIDS! Penyakit Akut yang Tak Kunjung Surut
  • Kenali HIV pada Anak
  • Kenali Ciri-ciri HIV Aids
  • Kenali dan Waspadai Gejala Penyakit AIDS
  • Mengenali Ciri-Ciri Penyakit AIDS pada Anak
  • Bahaya Virus HIV, Mengancam Nyawa Anda!
  • Artikel AIDS: AIDS Disebabkan oleh Virus HIV
  • Hari AIDS Sedunia - Masih Relevankah?
  • Tentang HIV AIDS, dari Penularan Hingga Pencegahan
  • Bahaya di Balik Penyakit AIDS HIV
Loading...


Beranda | Privacy