Contoh Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja
Ilustrasi contoh budaya organisasi
Budaya merupakan hasil cipta karsa manusia yang diperoleh berdasarkan pengalaman, kebiasaan yang dilakukan berkesinambungan. Setiap individu memiliki seperangkat acuan budaya di dalam dirinya. Dengan kata lain, setiap kita menciptakan budaya kita sendiri akibat dari interaksi kita dengan lingkungan, seperti contoh budaya organisasi yang akan dijelaskan berikut ini.
Pengertian Budaya Organisasi
Sebuah organisasi yang terdiri dari berbagai kelompok individu yang bekerjasama dan berinteraksi satu sama lain, akan membentuk sebuah kebiasaan yang lama-kelamaan akan membentuk budaya organisasi dalam sistem organisasi tersebut.
Budaya organisasi merupakan pola terpadu yang dihasilkan dari perilaku individu dalam organisasi termasuk pemikiran-pemikiran, tindakan-tindakan yang dipelajari dan diajarkan kepada generasi berikutnya. Artikel ini akan membahas contoh budaya kerja dalam dunia kerja.
Contoh budaya organisasi dalam setiap perusahaan, muncul berdasarkan perjalanan hidup para pegawai. Pada umumnya budaya organisasi terletak pada pendiri organisasi. Merekalah yang berperan penting dalam mengambil sebuah keputusan dan sebagai penentu arah strategi organisasi. Budaya organisasi juga disebut sebagai budaya perusahaan.
Jadi, kehidupan organisasi dalam dunia kerja ada di dalam budayanya. Budaya di sini bukan mengacu pada kebudayaan tradisional atau suku, ras, dan latar belakang individu. Budaya di sini maksudnya adalah sesuatu cara untuk hidup di dalam sebuah organisasi. Di dalam budaya organisasi ada iklim atau atmosfer emosional dan psikologis.
Hal tersebut mencakup pada karyawan perusahaan itu sendiri, yaitu semangat kerja, sikap, dan tingkat produktivitasnya. Selain itu, budaya organisasi mencakup simbol berupa tindakan, rutinitas, percakapan, dan lain sebagainya, dan makna-makna yang melekat pada simbol tersebut.
Makna tersebut dicapai melalui interaksi atau sosialisasi yang terjadi antar pegawai atau karyawan perusahaan tersebut dengan pihak manajemen perusahaan.
Pengertian budaya organisasi menurut Robbins (1996), mengatakan bahwa budaya organisasi dalam sebuah perusahaan itu mencakup beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
- Terdapat nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi.
- Terdapat falsafah yang menuntut kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
- Terdapat cara kerja yang dilakukan di perusahaan itu.
- Adanya asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.
Contoh budaya organisasi, menurut sudut pandang karyawan, memberi pedoman pada karyawan terhadap segala sesuatu yang penting untuk dilakukan. Budaya organisasi memiliki peranan penting, yaitu sebagai berikut.
- Budaya perusahaan dapat membantu mengembangkan jati diri setiap karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
- Budaya organisasi dapat dipakai untuk mengaitkan pribadi karyawan dengan organisasi perusahaan.
- Membuat stabilitas organisasi perusahaan menjadi suatu sistem sosial.
- Dapat menyajikan pedoman perilaku karyawan sebagai hasil dari norma perilaku karyawan yang sebelumnya sudah dibentuk.
Dalam membentuk, mengembangkan, memperkuat, atau bahkan mengubah sebuah organisasi, diperlukan sebuah praktek untuk menyatukan nilai budaya karyawan dengan nilai budaya organisasi tersebut.
Prakteknya adalah dengan melakukan induksi atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Yang dimaksud dengan sosialisasi organisasi adalah serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi. Misalnya, komitmen, kepuasan, dan kinerja karyawan.
Langkah-langkah sosialisasi tersebut yang dapat membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah dengan cara menyeleksi calon karyawan, menempatkan karyawan, mendalami bidang pekerjaan, menilai kinerja karyawan, dan memberikan penghargaan kepada karyawan, serta menanamkan kesetiaan pada nilai-nilai luhur.
Selain itu, memperluas cerita dan berita tentang karyawan, serta mengakui kinerja karyawan dengan cara mempromosikan karyawannya. Hal tersebut dapat memperkuat budaya organisasi dan memastikan bahwa karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut bekerja sesuai dengan budaya organisasi yang berlaku, sehingga karyawan tersebut diberikan imbalan sesuai dengan dukungan yang dilakukan oleh karyawan tersebut terhadap perusahaan.
Tingkatan Contoh Budaya Organisasi
Sosialisasi perusahaan terhadap karyawan dilakukan dengan cara yang efektif dapat menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya diri pada pekerjaan, mengurangi tekanan, dan karyawan akan betah diperusahaan tersebut.
Untuk itu, sebuah perusahaan perlu menyusun asumsi dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yang diinginkan, dan menyosialisasikan melalui contoh, agar dapat mempertahankan organisasi tersebut. Contoh budaya organisasi dapat ditemukan melalui tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut.
1. Artefak
Pada tingkat artefak, budaya itu bersifat kasat mata. Akan tetapi, seringkali hal tersebut tidak dapat diartikan, seperti lingkungan fisik organisasi, teknologi di dalam perusahaan, dan cara berpakaian pada dunia kerja. Pada tingkatan ini, analisa yang dilakukan cukup sulit ditafsirkan, meskipun diperolehnya dengan mudah.
2. Nilai
Pada tingkatan ini, budaya yang ada dalam sebuah perusahaan lebih tinggi dari pada pada artefak, sehingga lebih sulit untuk diamati secara langsung. Untuk dapat menyimpulkannya harus melakukan wawancara dengan anggota organisasi perusahaan tersebut. Itu pun harus dengan orang yang mempunyai posisi yang mengerti artefak dokumen perusahaan.
3. Asumsi dasar
Pada tingkatan yang terakhir ini, budaya yang diterima sangat mudah, tapi bagian ini penting bagi budaya organisasi. Budaya diterima begitu saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi dasar ini merupakan reaksi yang berawal dari nilai-nilai yang didukung oleh karyawan.
Apabila asumsi dasar ini sudah diterima, maka kedasarannya akan menjadi hilang. Masksudnya, perbedaan antara asumsi dengan nilai artefak terletak pada nilai-nilai yang diperdebatkan apakah diterima atau tidak.
Pengaruh Budaya Organisasi pada Perusahaan
Budaya organisasi di setiap perusahaan yang ada di seluruh dunia memiliki budaya tersendiri dalam menjalankan kinerjanya. Hal ini disebabkan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.
- Lingkungan usaha. Lingkungan usaha di mana perusahaan tersebut beroperasi akan menentukan langkah apa yang harus dilakukan oleh perusahaan tersebut.
- Adanya nilai-nilai atau konsep dasar dan keyakinan dari suatu perusahaan.
- Acara-acara rutin yang diselenggarakan perusahaan dalam rangka memberikan reward pada para karyawannya.
- Adanya jaringan yang dimiliki setiap perusahaan berbeda-beda. Jaringan komunikasi informal dalam perusahaan dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai, asumsi-asumsi, dan keyakinan dari budaya perusahaan terkait.
Jadi, budaya perusahaan diperoleh berdasarkan interaksi para karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban mereka, di bawah kontrol para dewan direksi atau atasan. Contoh budaya perusahaan juga dipengaruhi oleh budaya yang dianut oleh atasan, dalam hal ini irama kinerja yang diterapkan.
Contoh Budaya Organisasi di Negara Lain
Contoh budaya organisasi dalam dunia kerja adalah adanya kedisiplinan. Sebuah perusahaan, misalnya terkenal dengan disiplinnya terhadap waktu, pembagian kerja dan kinerja masing-masing divisi. Semua karyawan akan menerapkan sikap yang disiplin terhadap cara kerja mereka, sehingga budaya disiplin melekat dalam diri mereka.
Masih banyak lagi budaya organisasi yang cukup menarik untuk kita ketahui. Berikut beberapa contoh budaya organisasi dalam dunia kerja di negara maju.
1. Amerika Serikat
Budaya organisasi orang Amerika terkait dengan inovasi. Jadi, mereka akan menciptakan berbagai inovasi dalam meningkatkan kemajuan perusahaan mereka. Orang Amerika juga menganut budaya organisasi kapitalisme, yaitu memupuk kekayaan sendiri, serta menganut prinsip kepemimpinan dan budaya feodal yang mengutamakan perbedaan harkat dan martabat antar petinggi dan bawahan, atasan dan karyawan.
2. Jepang
Jepang dikenal dengan budaya on time alias tepat waktu dan sangat menghargai waktu. Orang Jepang sangat setia pada perusahaan dan menghargai pendapat orang lain. Budaya organisasi orang Jepang disebut dengan Kaizen, yang artinya penyempurnaan berkesinambungan, yang melibatkan semua anggota dalam hirarki perusahaan, baik manajemen maupun karyawan.
Metode Kaizen ini dilakukan dengan mengubah cara kerja karyawan, sehingga karyawan bekerja lebih produktif, tidak terlalu melelahkan, lebih efisien, dan aman, serta memperbaiki peralatan dan memperbaiki prosedur kerja perusahaan.
Jadi, sebuah kebudayaan tidak muncul begitu saja di kalangan anggota organisasi dalam sebuah perusahaan, perlu adanya pembentukan dan pembelajaran oleh setiap individu dalam perusahaan tersebut.
Pada dasarnya budaya perusahaan adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku karyawan yang dipelajari dan dimiliki bersama oleh semua anggota organisasi. Kemudian akan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Budaya perusahaan memiliki peranan penting di dalam mendukung terciptanya suatu organisasi di dalam perusahaan menjadi lebih efektif. Jadi, contoh budaya organisasi di dalam sebuah perusahaan memiliki peranan penting dalam perusahaan untuk menciptakan jati diri karyawan, mengembangkan keikutsertaan pribadi dengan perusahaan, dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi karyawan.
Demikian penjelasan mengenai contoh budaya organisasi di dunia kerja. Semoga informasi yang diberikan tersebut dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, khusunya bagi para karyawan dan pemilik perusahaan.