logo anne ahira
AnneAhira.com    Hiburan    Puisi    Puisi Perjuangan
Loading...

Berbagai Pemaknaan Contoh Puisi - ANNEAHIRA.COM


Loading...

Ilustrasi contoh puisi

Puisi merupakan salah satu genre karya sastra yang banyak digemari masyarakat, baik dalam tulisannya maupun bacaannya. Sayangnya, pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai contoh puisi yang bagus kurang dimiliki, sehingga puisi picisan pun kerap dianggap sebagai puisi yang berkualitas bagi sebagian masyarakat yang awam terhadap puisi.

Setiap generasi kepenyairan memiliki contoh puisi yang masing-masing melambangkan gaya dan ciri khas generasi tersebut. Ada yang disebut angkatan Balai Pustaka, angkatan Pujangga Baru, angkatan 45, angkatan 66, dan generasi selanjutnya yang lebih bersifat kontemporer, mbeling, dark poem, bahkan keluar dari puisi lazim yang selama ini dieratkan dengan syarat-syarat tertentu.

Contoh puisi yang dibuat oleh para generasi Pujangga Baru mengusung nilai-nilai yang berhasil mengeluarkan puisi dari dogma pantun dan syair lama. Meskipun pada generasi berikutnya, angkatan 45 membuat puisi seolah-olah berubah sama sekali dengan adanya pemberontakan bentuk dan makna puisi di dalamnya.

Proses puitik tersebut tidak lepas dari kehidupan yang dimiliki oleh para penyair di tiap generasi. Pada generasi Balai Pustaka dan Pujangga Baru, para penyair masih merefleksikan diri mereka yang ingin membuat semangat perpuisian baru dengan cara yang masih konservatif lewat contoh puisi mereka.

Lain halnya dengan para penyair generasi angkatan '45 dan '66 yang telah mampu menyuarakan kebebasan dalam contoh puisi yang mereka buat. Dalam hal ini, kebebasan tersebut merupakan representasi dari kebebasan individu yang dimiliki oleh para penyair tersebut.

Akan tetapi, meskipun kedua generasi tersebut memiliki refleksi yang berbeda-beda dalam hal membuat ungkapan dalam contoh puisi, keduanya juga memiliki satu kesamaan yang oleh generasi berikutnya dianggap sesuatu yang terlalu tinggi.

Keluhuran contoh puisi yang dibangkitkan oleh para penyair angkatan Balai Pustaka hingga angkatan '66 merupakan refleksi bahwa kehidupan pada zaman tersebut masih memerlukan perjuangan dan pemikiran yang amat serius dan bernilai luhur (satu di antara refleksi tersebut adalah perjuangan bangsa Indonesia untuk terbebas dari belenggu penjajahan).

Proses Evolusi Makna Puitik dalam Berbagai Contoh Puisi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, contoh puisi dari para penyair generasi Balai Pustaka hingga angkatan '66 memiliki titik keseriusan yang berbeda dengan makna puitik yang dihadirkan para penyair generasi selanjutnya.

Pada tahun 70-an, para penyair melakukan evolusi terhadap contoh puisi yang mereka buat. Dalam evolusi ini, puisi tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang harus bernilai adiluhung sekaligus sakral, tapi juga bisa menjadi bentuk lelucon paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Remy Sylado dan Sutardji Calzoum Bachri membuktikan evolusi ini dengan contoh puisi mBeling mereka. Puisi bukan lagi kata-kata yang dipilih dan disusun sedemikian rupa untuk menjadi satu keutuhan bentuk dan makna, tapi menjadi jati diri makna itu sendiri.

Dalam puisi mBeling, para penyair membuat contoh puisi yang menyajikan mantra, kata-kata berhamburan yang menurut kita tanpa makna, dan banyak lagi pembaharuan lain yang mendongkrak nilai-nilai konservatif puisi sebelumnya.

Setelah puisi mBeling, maka muncullah contoh puisi konkret yang tidak hanya mengandalkan huruf dan kata-kata dalam pemaknaan puisi, tapi juga menempatkan benda-benda dan berbagai bentuk rupa dan warna yang bisa mewakili apa yang ada dalam pikiran dan perasaan penyair saat itu.

Salah satu orang yang menggagas contoh puisi konkret ini adalah Danarto. Ia menggunakan berbagai barang yang disusun dengan barang lainnya secara tidak korelatif untuk membentuk makna yang lebih liar dari pada kata-kata. Puisi konkret ini, kemudian sering juga disebut dengan bermacam-macam nama, di antaranya adalah puisi instalasi dan puisi rupa.

Lalu pada perkembangannya, contoh puisi konkret ini diteruskan oleh penyair Afrizal Malna, yang lebih memilih menggunakan kata-kata untuk membuat ruang puisinya menjadi konkret, ketimbang barang-barang yang disusun serupa contoh puisi konkret yang dilakukan oleh Danarto.

Afrizal Malna membuat contoh puisi konkret miliknya yang dikenal pula dengan sebutan dark poem atau puisi gelap yang lebih menekankan makna itu sendiri ketimbang bentuk yang menghasilkan makna.

Lantas evolusi contoh puisi semakin berlanjut hingga akhirnya puisi menemukan dirinya yang lain dalam bentuk prosa. Dewasa ini, para penyair tidak lagi memperhitungkan bentuk sebagai bagian dari pemaknaan karena makna akan muncul dari kata-kata yang keluar sebagai puisi konkret.

Benda-benda yang bisa diucapkan lewat kata-kata menjelma menjadi sebuah makna yang hanya bisa ditangkap oleh indra visual kita. Puisi-puisi konkret meyakinkan pembaca bahwa bukan hal yang dibaca atau didengar yang bisa membuat pemahaman puisi menjadi lebih intens, akan tetapi lewat visualisasi yang dihasilkan dari contoh puisi tersebutlah, sehingga menghasilkan pemaknaan yang lebih dalam dari hanya membaca atau mendengarkan puisi.

Berikut ini adalah contoh puisi konkret yang merupakan hasil evolusi paling akhir yang dilakukan para penyair kontemporer, salah satunya adalah Afrizal Malna yang mengusung nilai-nilai gelap dalam puisi-puisinya.

Nama dari Biru

(dalam kumpulan puisi ‘Teman-Temanku dari Atap Bahasa)

Kamu baru cukur rambut, sayangku. Gundul. 1 cm di atas kepalamu, bukit dengan dataran rendah. Pelukan yang menanam pohon bambu di punggungmu.Almenak yang terbuka. Seperti kebun waktu dengan matamu. Bau makanan anjing dalam lemari es. Dari balik pintu, kita lihat kaki-kaki yang berjalan, roda motor. Lalu kita pasangkan sayap pada mereka. Kini, mereka semua telah menjadi kupu-kupu. Lihat,
langit itu berwarna biru. Kupu-kupu telah menukar matahari dengan sayapnya. Hanya air yang tak berwarna biru, 1 cm dari ciuman yang menghidupkan waktu. Cinta itu, seperti membuat cermin di telapak kaki kita.

Representasi Globalisasi Zaman dalam Berbagai Contoh Puisi

Selain evolusi makna puitik, berbagai contoh puisi juga merupakan representasi globalisasi zaman yang dihadapi manusia dari masa ke masa.

Jika pada generasi Balai Pustaka hingga angkatan '66 para penyair
mengusung kesejatian identitas diri bangsa Indonesia dalam contoh puisi mereka, maka pada zaman yang serba global ini para penyair justru merepresentasikan globalisasi zaman di dalam puisi-puisi mereka.

Hampir seluruh contoh puisi kontemporer mencetak kata-kata yang mengajak pembacanya untuk melakukan pemaknaan terhadap globalisasi, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Contoh puisi Rendra pada awalnya berada pada posisi balada romantis, seperti puisi “Surat Cinta”, “Makna Sebuah Titipan”, “Balada Orang-orang Tercinta”, dan “Jangan Takut Ibu”, kini memasuki wilayah globalisasi dengan adanya puisi Rendra yang berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”, “Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia”, dan “Perempuan yang Tergusur”.

Dalam tiga contoh puisi balada romantis, Rendra lebih banyak mengungkapkan nilai-nilai keindahan dalam kehidupan. Sedangkan dalam tiga contoh puisi lainnya, representasi globalisasi zaman muncul dengan menghadirkan diksi-diksi global seperti pelacur, tergusur, peradaban, keadilan, salon, dll, yang memperlihatkan bahwa bukan hanya zaman yang telah berevolusi, tapi puisi Rendra pun telah berevolusi sesuai dengan perkembangan zamannya.

Hal tersebut membuktikan bahwa dalam menulis puisi, para penyair juga memosisikan diri mereka (beserta "Aku" lirik dalam contoh puisi mereka) dalam ranah budaya yang sesuai dengan zamannya.

Oleh karena itulah, pemaknaan puisi pada seorang penyair dapat juga menjadi sebuah pemaknaan mengenai kehidupan apa saja yang pernah, sedang, atau telah dilalui oleh penyair. Contoh puisi penyair pada zaman A akan berbeda dengan contoh puisi yang dibuat oleh penyair tersebut pada zaman B karena karya sastra merupakan refleksi kenyataan dari kehidupan manusia.

Perkembangan puisi dari zaman ke zaman mengalami perubahan yang cukup besar, mulai dari cara penulisan sampai dengan pemaknaan yang tertanam dalam puisi tersebut.

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Kejujuran dalam Puisi tentang Guru
  • Tips Membuat Puisi tentang Pahlawan
  • Memaknai Kehidupan Melalui Karya Puisi Indah - ANNEAHIRA.COM
  • Puisi untuk Guru � Tanda Kasih untuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
  • Mendambakan Guru sebagai Pahlawan
  • Kata-Kata Puisi - Menggugah Sekaligus Mendidik
  • Puisi Jasa Guru
  • Sepotong Sajak Untuk Sahabat
  • Puisi Ibu Guru dan Bapak Guru sebagai Hadiah yang Tak Terlupakan
  • Arti-arti Contoh puisi pahlawan
  • Bagaimana Menulis Puisi tentang Ibu Guru
  • Puisi Perjuangan Rakyat dari Masa ke Masa
  • Mendalami Suatu Karya Puisi Pahlawanku
  • Puisi Balada Terima Kasih Untuk Guruku
  • Lecutan Semangat dalam Pantun Kemerdekaan
Loading...


Beranda | Privacy