logo anne ahira
AnneAhira.com    Referensi    Profil    Instansi Pemerintah
Loading...

Tokoh Berpengaruh dalam Dunia Militer Indonesia


Loading...

Ilustrasi Dunia Militer

Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki kekuatan militer cukup besar di wilayah Asia Tenggara. Sejarah kelahiran bangsa ini tidak luput dari jasa-jasa para tokoh dunia militer.

Tercatat banyak nama tokoh yang berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, berbagai peristiwa heroik lainnya di Indonesia juga selalu melibatkan para tokoh militer yang berjasa, seperti pada peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Di samping itu, masih banyak tokoh militer yang tercatat meraih prestasi dalam sejarah Indonesia. Beberapa di antaranya memiliki pengaruh yang besar dalam dunia militer Indonesia. Berbagai nama dikenal masyarakat sebagai tokoh nasional yang berjasa, baik sebagai presiden, wakil presiden, menteri, maupun tokoh-tokoh lain yang perannya cukup besar dalam membangun bangsa ini.

Berikut beberapa nama tokoh militer yang berpengaruh di Indonesia.

1.    Soeharto

Soeharto adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah dan dunia militer negara Indonesia. Dia adalah presiden kedua Republik Indonesia. Presiden kelahiran Yogyakarta ini menjabat sebagai presiden selama 31 tahun.

Selama kepemimpinannya, Soeharto banyak memberikan kontribusinya dalam pembangunan negara Indonesia. Oleh karena itu, dia juga dikenal dengan sebutan Bapak Pembangunan.

Sebelum menjabat sebagai presiden pertama Indonesia, yakni Presiden Soekarno. Soeharto merupakan pemimpin militer pada masa pendudukan Belanda dan Jepang. Pangkat terakhirnya adalah Mayor Jenderal.

Pada masa pendudukan Belanda, Soeharto bergabung dengan pasukan kolonial Belanda, KNIL. Pada saat terjadinya perang dunia II pada 1942, Soeharto diutus untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat (AD) di Bandung.

Karier militernya bermula saat Soeharto menjadi siswa di sebuah sekolah militer yang terletak di Gombong, Jawa Tengah, pada 1 Juni 1940. Dia berhasil menjadi lulusan terbaik setelah menjalani berbagai latihan dasar selama enam bulan.

Pangkat pertamanya adalah kopral. Kemudian, dirinya terpilih menjadi seorang prajurit di Sekolah Bintara. Lalu, dia resmi menjadi seorang anggota TNI (Tentara Nasional) Indonesia pada 5 Oktober 1945.

Pada masa perang kemerdekaan, Soeharto banyak terlibat dalam memimpin aksi perjuangan tentara Indonesia. Meskipun perang kemerdekaan telah berakhir, dirinya tetap menjadi seorang Komandan Brigade Garuda Mataram yang dilengkapi dengan pangkat letnan kolonel.

Dia juga terlibat dalam sebuah operasi  yang bergerak untuk kegiatan penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan dan berperan sebagai pemimpin Brigade Garuda Mataram. Setelah itu, prestasinya semakin cemerlang saat dilantik sebagai Komandan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) sektor Kota Makassar.

Pada saat itu, dia dibebani kewajiban untuk mengamankan Kota Makasar dari banyaknya kegatan yang merugikan dari eks KNIL. Pada masa presiden Soekarno, Soeharto juga diangkat sebagai Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.

Soeharto yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal dilantik sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat. Dia ditugaskan untuk membubarkan Partai Komunias Indonesia (PKI) dan seluruh ormas yang berafiliasi kepada PKI. Puncak prestasinya diraih saat Soeharto berhasil mengambil alih kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno dan menjabat sebagai presiden untuk 31 tahun lamanya.

2.    Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyona (SBY) merupakan presiden Indonesia yang keenam. Dia menjabat sejak periode 2004 sampai 2009, dilanjutkan pada periode berikutnya, yakni 2009-2014.

Sebagai presiden, SBY merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum (Pemilu) dan menjadi presiden pertama yang menyelesaikan masa kepresidenannya selama masa reformasi. Pada periode pertama, SBY didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil presiden, sedangkan pada periode kedua, dirinya didampingi Boediono, sebagai wakil presiden.

Dalam dunia militer, SBY merupakan sosok yang memiliki pengaruh cukup besar. Karier militernya bermula saat dirinya lulus dari Akademi Militer pada tahun 1973. Dia lulus dengan memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.

Selain itu, dia juga mendapatkan penghargaan Tri Sakti Wiratama sebagai murid dengan prestasi terbaik, baik dari segi mental, fisik, dan intelektualitas. Setelah lulus, SBY bergabung di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad hingga tahun 1976. Setelah itu, dia mengikuti berbagai pendidikan militer di Airborne School, Army Rangers, dan Airbone and Ranger Course (Fort Benning) di Amerika Serikat.

Selain di lapangan, SBY juga aktif dalam pendidikan militer sebagai dosen pada Seskoad Korspri Pangab pada periode 1989 hingga 1993. Karier militernya semakin cemerlang setelah dia menduduki beberapa posisi strategis dalam kariernya, termasuk setelah menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal.

SBY kemudian pensiun dari dunia militer setelah diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam) pada era kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid. Setelah itu, dia kembali diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) pada masa Presiden Megawati. Namun, dia mengundurkan diri pada tahun 2004.

3.    Sudirman

Sudirman merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Jenderal besar TNI yang gugur dalam masa pemberontakan kemerdekaan ini merupakan seorang perwira tinggi militer Indonesia. Dia adalah perwira pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sudirman mendapatkan gelar Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima pada tahun 1997. Gelar tersebut hanya dimiliki tiga orang jenderal di RI, yaitu dirinya, Muhammad Soeharto, dan Abdul Haris Nasution.

Karier militernya diawali saat masa pendudukan Jepang. Saat itu, dirinya bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang terletak di kota Bogor, Jawa Barat. Di PETA, dia banyak menerima pelatihan militer dari tentara Jepang.

Setelah masa pendidikannya usai, Sudirman kemudian menjadi seorang Komandan Batalyon di Kabupaten Kroya, Jawa tengah.  Setelah itu, dia diangkat menjadi Panglima Divisi V Banyumas. Puncak karirnya bersinar setelah dirinya diangkat sebagai Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.

Pada saat menjadi Panglima Divisi V Banyumas, Sudirman berpangkat kolonel. Setelah menjadi panglima tertinggi militer, dirinya tidak berhenti memimpin perjuangan, termasuk saat agresi militer yang dilancarkan pasukan Belanda setelah masa kemerdekaan.

Pada saat pasukan sekutu menang atas Jepang, pasukan Belanda mendatangi Indonesia dengan alasan akan melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata kedatangan mereka justru ingin merebut kembali kedaulatan Indonesia.

Pada saat itu, Sudirman tampil sebagai panglima TNI yang berwibawa. Dirinya memimpin perang besar di Ambarawa yang dikenal dengan sebutan Palagan Ambarawa.

Pada perang tersebut, pasukan Indonesia yang dipimpin Sudirman melawan tentara Inggris dan Belanda. Perang tersebut berlangsung sejak bulan November sampai Desember 1945. Kemudian, perang berlanjut dengan pertempuran melawan tentara Inggris pada 12 Desember 1945. Perang tersebut berlangsung selama lima hari dengan hasil mundurnya tentara Inggris ke Semarang.

Keberhasilan Sudirman dalam Palagan Ambarawa membuatnya dipilih sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Hal itu merupakan puncak terbaiknya karena dirinya menjadi jenderal karena prestasi, bukan karena pendidikan militer yang dilaluinya.

Selain itu, ia berperan penting dalam agresi militer Belanda yang kedua pada tahun 1948. Pada saat itu, Sudirman menjadi pemimpin bagi pasukannya untuk mempertahankan Yogyakarta. Pada saat itu, dirinya dalam kondisi sakit paru-paru yang cukup parah. Namun, dia berhasil memimpin perlawanan tersebut.

Demikian beberapa tokoh militer yang berpengaruh di Indonesia. Peran mereka cukup besar dalam perjalanan sejarah Indonesia, di antaranya ada yang berperan sebagai presiden, pemimpin pemberontakan, mempertahankan kemerdekaan, sampai berstatus pahlawan setelah wafat.

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Dinas Pemadam Kebakaran
  • Sekretariat Negara Republik Indonesia
  • Membedah Situs Resmi Kereta Api Indonesia
  • Ingin Kerja di Kementerian Lingkungan Hidup? Kenali Profilnya!
  • Diknas-Jakarta Berpacu dengan Melodi Denyut Kualitas Pendidikan
  • Depdagri: Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • Perubahan dalam Organisasi 3 BUMN
  • Mengenal BKPM - Badan Koordinasi Penanaman Modal
  • Departemen Perhubungan Indonesia
  • Badan Akreditasi Nasional - Meningkatkan Standar Mutu Pendidikan Perguruan Tinggi
  • Dinas Pendidikan Jabar
  • Logo kedaulatan rakyat dan falsafahnya
  • Depkes: Dulu Departemen, Kini Kementerian Kesehatan
  • Dinas Pendapatan Daerah Palembang
  • Depnaker: Lembaga Pemerintah Milik Para Pencari Kerja
Loading...


Beranda | Privacy