Kelewatan, Kekurangan N 79
Ilustrasi kekurangan n79
Satu lagi smartphone yang berkonsep candy bar berhasil diproduksi Nokia. Dikatakan smartphone, karena di dalam tubuh handphone yang diberi seri N79 ini terkandung piranti yang mampu mendukung untuk diajak bekerja sebagai digital assistant.
Salah satunya melalui pemasangan OS yang berbasis pada Symbian OS 9.3 dengan S60 3.2 UI. Piranti ini dijalankan melalui prosessor ARM 11 369 MHz. Hal ini menjadi jaminan bahwa handphone ini akan sanggup untuk mengimbangi kebutuhan para pengguna yang memiliki mobilitas tinggi.
Sebagai penopang, layar 2,4 inch TFT Display QVGA disajikan agar mempermudah indra penglihatan Anda saat harus berkirim email atau berselancar di dunia maya. Fasilitas internet ini bisa didapatkan melalui dua cara. Satu melalui gelombang 3G yang sudah support pada sistem HSDPA, dan kedua memanfaatkan akses hot spot melalui piranti wifi yang juga disediakan oleh Nokia.
Saat Anda hendak melakukan mobilitas, tak perlu takut tersesat. Built in GPS sudah disediakan untuk memandu perjalanan Anda. Musik favorit dari radio FM juga bisa didengarkan melalui fasilitas yang ada. Hal ini ditopang dengan keberadaan speaker stereo yang menjadikan suara seindah suara dari piranti audio.
Untuk koneksi dengan piranti handphone lain, bisa dilakukan melalui hubungan USB atau juga fasilitas bluetooth. Dan seperti Nokia N95, dalam handphone ini juga disediakan colokan untuk TV Output. Juga fasilitas kamera utama 5 megapixel dan kamera VGA di bagian depan untuk melakukan video call.
Kekurangan N 79
Dengan performa yang menawan tersebut, ternyata tetap tersimpan masih ada kekurangan N 79. Bahkan bisa dibilang untuk handphone yang dibandrol dengan harga 320 euro tersebut, kekurangan ini sangatlah “kelewatan”. Mengingat segmen pasar yang hendak dituju adalah para eksekutif muda yang memiliki mobilitas tinggi.
Kekurangan N 79 tersebut di antaranya adalah :
- Ketiadaan fasilitas untuk melakukan editing pada dokumen office seperti word, excel dan power point tentu cukup mengganggu bagi mereka yang harus selalu terhubung dengan masalah kantor.
- Tiadanya smart dialing.
- Tidak disediakannya charge USB yang bisa menjadikan handphone selalu terisi ketika terhubung dengan perangkat komputer.
- Kamera yang dibenamkan bukanlah kamera yang berkualitas, demikian pula dengan fasilitas GPS.
- Ketiadaan akselerator untuk graphic 3D yang cukup mengganjal.