logo anne ahira
AnneAhira.com    Agama & Kepercayaan    Islam    Fatimah Azzahra
Loading...

Kisah Fatimah Az-zahra: Cara Rasulullah Menyayangi Anaknya


Loading...

Ilustrasi kisah fatimah az zahra 

Pernahkah Anda mendengar hadist yang berbunyi, “Fatimah adalah bagian dariku. Siapa yang menyakitinya, artinya ia menyakitiku. Siapa yang membuatnya bahagia, artinya ia membuatku bahagia.” Siapa pun akan sepakat bahwa hadist di atas menunjukkan betapa sayangnya Rasulullah kepada Fatimah Az Zahra. Rasa sayang yang ditunjukkan dengan jelas betapa Rasulullah ingin masyarakatnya tahu kalau ia mendudukan anak perempuannya pada tempat yang tinggi. Perlu diketahui bahwa pada saat itu, masyarakat masih melihat wanita sebagai satu kerugian sehingga kalau mereka memiliki anak perempuan, anak itu akan dibunuh ketika masih bayi. Bayi perempuan itu dianggap sebagai satu titik nila dalam kehidupan. Apa yang Rasulullah lakukan adalah memberikan contoh bagaimana memperlakukan seorang anak perempuan. Untuk lebih jelas menyaksikan sayangnya Rasulullah kepada Fatimah, ikuti kisah Fatimah Az Zahra dalam artikel ini.

Kasih Sayang yang Dijadikan Contoh

Sebelum dijelaskan kisah Fatimah Az Zahra, penting dipahami mempelajari kisahnya memberikan manfaat pada dua sisi. Sisi bagaimana seharusnya orangtua mencintai anaknya dan bagaimana anak mencintai orang tuanya. Hal ini akan menjadi satu acuan bagaimana mendidik anak agar menjadi anak yang sholeha. Sebagai seorang penghulu manusia, Rasulullah memang harus memberikan contoh yang baik kepada umatnya. Contoh itu akan ditiru hingga akhir zaman oleh jutaan umat selanjutnya.

Saat masyarakatnya membunuh anak perempuan karena gengsi, maka Rasululalh yang saat ini dikarunia anak perempuan, menunjukkan bahwa anak perempuan sama kedudukannya dengan anak laki-laki. Bahkan demi memperlihatkan bahwa anak perempuan ini sangat berharga Rasulullah pernah mengatakan bahwa barang siapa yang bisa mendidik anak perempuan menjadi anak yang sholeha satu orang, dua orang, atau berapapun, maka anak perempuan itu akan menjadi tamengnya di neraka.

Selain itu, Rasulullah juga memberikan pendangan betapa pentingnya arti wanita dalam kehidupan dengan mengatakan bahwa orang yang harus dihormati terlebih dahulu adalah wanita, yaitu ibu. Demi memperlihatkan betapa ia menyayangi anak-anak perempuannya, Rasulullah akan segera menghampiri putrinya ketika putrinya itu mendatanginya. Lalu Beliau akan mencium kening putrinya itu. Beliau tidak pernah marah dengan anak-anak perempuannya. Ketika Fatimah mengeluh betapa kerasnya dan beratnya beban hidupnya, Rasulullah menghiburnya. Hiburan yang membuat Fatimah tersenyum dan semangat menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu dari dua orang putra kembar yang lucu.

Pemberian Nama Fatimah

Adalah keistimewaan yang luar biasa diterima Fatimah mengenai namanya. Di dalam beberapa literatur disebutkan bahwa nama Fatimah bersumber dari Allah. Artinya, Allah yang menyarankan namanya Fatimah. Karena arti kata Fatimah sendiri adalah menjauhkan atau menghentikan. Maka penamaan Fatimah sesuai dengan jaminan Allah kepada Fatimah dan keturunannya dibebaskan atau dijauhkan dari api neraka.

Keistimewaan itu menunjukkan betapa sangat berartinya Rasulullah dan keturunananya di mata Allah Swt. Jangan katakan bahwa Allah tidak menguji manusia pilihannya itu. Selama hidupnya Rasulullah harus menjalani berbagai ujian berat termasuk berpisah dari Khadija, ibu Fatimah, yang sangat dicintainya. Selain itu, Rasulullah juga harus menguburkan beberapa orang yang sangat dicintainya. Kematian pamannya Abu Thalib yang hingga akhir hayatnya tak juga memeluk agama Islam adalah satu kesedihan yang sangat luar biasa. Hingga akhirnya Allah Swt menghibur manusia kesayanganNya itu dengan memberangkatnya ke atas langit dan berjumpa dengan ruh para nabi dan melihat surga serta neraka.

Fatimah Az Zahra adalah anak Rasulullah yang paling sering didengar namanya oleh publik Muslim. Tak ada orang Muslim yang tidak pernah mendengar namanya. Ia sangat dekat sekali dengan Rasulullah dan Rasulullah pun sangat menyayanginya. Namun, sayangnya Rasulullah kepada Fatimah tetap memiliki koridor. Hal ini terlihat dari perkataan Rasulullah, “Andai Fatimah bin Muhammad Mencuri pasti akan kupotong tangannya.”

Hadist itu menunjukkan bahwa walau kasih sayang itu tercurahkan tiada henti, hukum adalah hukum yang harus ditegakkan dan tidak bisa diubah. Hukum yang baik memang seperti itu. Semua orang sama di depan hukum dan semua orang harus mendapatkan resiko apapun atas perbuatan yang telah dilakukannya. Untunglah apa yang telah diajarkan dan apa yang telah diberikan oelh Rasulullah benar-benar dijalankan dengan baik oleh Fatimah hingga akhir hayatnya, Fatimah tetap dinilai sebagai wnaita sholeha tanpa cacat. Wanita berilmu yang menjadi tempat beberapa orang bertanya tentang berbagai hukum yang pernah ia dengar dari ayahandanya sendiri.

Kesetiaan Fatimah kepada Ali bin Abi Thalib dan kepatuhannya terhadap suami dan kasih sayangnya kepada Hasan dan Husein sudah tak perlu diragukan lagi. Fatimah adalah penyuluh kaum wanita di surga nanti. Sayang memang hidupnya tidak lama. Ia meninggal dalam usia yang sangat muda. Sepertinya Allah Swt tak ingin Fatimah berpisah dengan ayahandanya terlalu lama. Ia tak ingin wanita sholeha ini terlalu lama menderita di dunia. Fatimah memang berhak atak surga yang telah dijanjikan oelh Allah Swt kepadanya. Ia sangat berbakti dan sangat menjaga dirinya dari perbuatan dosa.

Bukti Sayang Rasulullah Terhadap Fatimah

Tanda sayangnya Rasulullah kepada Fatimah terlihat sejak dia masih kecil hingga dewasa. Salah satu bukti nyata yang bisa dilihat dan dijadikan pelajaran adalah dalam memilihkan suami untuk Fatimah. Rasulullah benar-benar sangat teliti dan berhati-hati memilihkan pendamping bagi putri kesayangannya itu. Fatimah yang pintar dan cerdas tentu banyak yang menyukainya. Apalagi Rasulullah adalah panutan umat muslim, tentu banyak orang yang ingin masuk dalam keluarganya. Tak tanggung-tanggung, Abu Bakar dan Umar pun ikut ingin melamarnya. Wanita sholeha itu adalah permata dan perhiasan dunia. Laki-laki mana yang tak menginginkan perhiasan dunia itu yang akan menggiringnya masuk ke surga nan indah.

Malah, Rasulullah memilihkan untuk Fatimah suami yang sejatinya tidak memiliki kepercayaan diri untuk menjadi pendamping Fatimah. Ketidakpercayaan dirinya dikarenakan ia miskin. Laki-laki tersebut adalah Ali bin Abi Thalib. Alasan Rasulullah memilihnya dikarenakan pintar, arif dan termasuk orang yang pertama masuk Islam. Apalagi, ia pernah menjadi anak angkat Rasulullah. Ali yang masih sangat muda itu tentu saja merasa kurang percaya diri. Pesaingnya adalah Umar bin Khatab dan ayahanda Aisyah. Siapa yang tak ingin menjadi menantu seorang rasul?

Selain memilihkan suami, Rasulullah menunjukkan sayangnya kepada Fatimah saat terdengar rumor bahwa Abu Jahal menawarkan anak perempuannya kepada Ali bin Abi Thalib untuk dijadikan isteri. Rasulullah Berang. Berang karena yang bakal menjadi madu anaknya berasal dari keluarga yang bukan Islam. Sehingga Rasulullah Saw bersabda, “Ceraikan dulu Fatimah, jika Ali benar-benar ingin menikahinya.” Perlindungan yang luar biasa ini merupakan satu hal yang sangat berarti karena bagaimanapun Rasulullah tak ingin anaknya bersedih. Ia tahu bagaimana perasaan wanita yang dimadu.

Rasulullah ingin melihat anaknya bahagia dengan jalan yang benar dan arif sesuai dengan tuntunan agama. Dalam hal ini seorang ayah boleh meminta suami anaknya menceraikan anaknya kalau ia menilai bahwa suaminay itu tak bisa membahagiakan anaknya atau kalau suami anaknya itu hanya akan membawa kesengsaraan kepada anaknya. Perlindungan seorang ayah itu benar-benar membuat seorang anak perempuan merasa nyaman dan aman bersama ayahnya. Dalam hal ini Rasulullah ingin agar para ayah bersikap yang sama. Memilihkan suami untuk anak perempuan itu tidak mudah tetapi itu sudah menjadi satu tanggung jawab yang tak bisa dihindari. Ayah adalah pelindung putrinya.

Di sini menjadi pelajaran bagi kaum Muslim tentang kisah Fatimah Az Zahra yang menjadi bukti cintanya Rasululullah kepadanya. Ia tidak memilihkan suami untuk anaknya dengan latar belakang kekayaan, tapi dipilihkannya dengan latar belakang kepintaran dan kesalehannnya. Dan Rasulullah tetap menjaga anaknya, Fatimah untuk tidak bercampur dengan wanita kafir. Ia tidak rela bila putrinya bermadukan orang yang tidak mengakui keesaan Allah SWT dan mengakui kerasulannya. Demikian kisah putri Rasulullah, Fatimah Az Zahra yang singkat. Yang menggambarkan tentang kecintaan Rasulullah kepadanya.

Semoga kita yang menjadi orangtua mampu meniru Rasulullah dalam menyayangi anak-anak kita dengan baik. Dengan tidak terpesona akibat harta dan tidak sepakat jika digandengkan dengan orang kafir.  Akidah adalah sesuatu yang sangat penting dan yang paling utama yang harus dijaga. Itulah mengapa Rasulullah melarang anaknya dimadu dengan wanita tak mengakui Allah itu.

 

 

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Hari Ibu, Doa Buat Ibu
  • Sekilas Kisah Fatimah Azzahra
  • Kisah Fatimah Cermin Wanita Muslimah
Loading...


Beranda | Privacy