Komponen Elektronika dan Fungsinya
Ilustrasi Komponen Elektronika dan Fungsinya
Komponen elektronika merupakan alat yang berperan sebagai pendukung dari suatu rangkaian listrik. Dengan adanya pendukung, rangkaian listrik bisa bekerja sesuai kegunaannya secara optimal. Komponen yang dimaksud adalah veroboard, CCB, PCB, dan protoboard. Cara yang biasa digunakan untuk melekatkan komponen elektroik pada medianya adalah dengan disolder langsung pada papan rangkaian. Proses solder ini dilakukan dengan alat penghubung, seperti kabel. Apakah sebenarnya komponen elektronika dan fungsinya?
Komponen elektronika terdiri atas satu atau lebih bahan elektronika. Bahan elektronika tersebut terdiri atas satu atau beberapa unsur materi. Beberapa unsur materi tersebut dapat berfungsi sesuai dengan fungsi komponennya masing-masing jika disatukan. Fungsi tersebut ada yang berperan dalam mengatur tegangan dan arus, menyekat arus, meratakan arus, memperkuat sinyal, dan masih banyak fungsi lainnya.
Dalam menganalisis rangkaian elektronika atau membuat skema rangkaian elektronika, kita harus mengetahui komponen-komponen yang digunakan. Dalam skema rangkaian elektronika, biasanya komponen-komponen tersebut digambarkan berdasarkan simbol-simbol yang sudah ditentukan.
Apakah fungsi dari simbol-simbol komponen elektronika? Simbol-simbol elektronika biasanya berfungsi untuk mempermudah dan mengetahui karakteristik komponen dalam sebuah rangkaian elektronika. Sebenarnya dalam mempelajari elektronika, anda harus bisa memahami dan mengetahui fungsi dari setiap simbol yang terdapat pada komponen-komponennya. Seperti halnya jika kita ingin memperbaiki peralatan elektronika, sebuah perusahaan pembuat peralatan akan menggambar rangkaian yang di produksinya pada skema rangkaian sehingga para pengguna atau teknisi akan mudah melacak kerusakan pada peralatan tersebut.
Untuk lebih mengetahui komponen elektronika dan fungsinya, ada baiknya jika anda mengetahui simbol-simbol elektronika, nama serta fungsinya. Namun pada uraian berikut, nama komponen juga penting dan demikian juga dengan fungsi komponen penghambatnya (resistor). Komponen eletronika tersebut banyak digunakan dalam rangkaian eletronika.
A. Komponen Resistor dan Fungsinya
1. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian listrik. Resistor ini sering kita dengar dalam istilah listrik dan biasanya lebih familiar dibanding dengan istilah lainnya dalam rangkaian eletronika. Simbol resistor digambarkan seperti kawat yang bergerigi dengan ujung masing-masing lurus. Ada juga gambar resistor yang kedua ujung kiri kanan lurus namun berbentuk kotak di tengahnya.
2. Potensio meter
Istilah ini juga merupakan istilah yang cukup akrab dalam dunia rangkaian elektronika. Fungsinya adalah untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. Namun, perbedaannya terletak pada nilai resistensinya yang dapat diatur. Bentuk simbol dari potensio meter ini adalah seperti kawat yang bergerigi namun terdapat ujung kawat di tengah yang mengarah bawah. Selain itu, bentuknya ada juga yang digambarkan dengan ujung kiri kanan lurus dan di tengahnya berbentuk kotak dengan ujung kawat ke bawah.
3. Variable resistor
Variable resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik dan nilai resistensinya juga dapat diatur. Bentuk simbolnya hampir sama dengan potensio meter, namun pada bagian tengah variable resistor ini tidak ada anah ke arah bawah, namun seperti tanda panah ke atas.
B. Komponen Condensator dan Fungsinya
Berikut ini merupakan komponen condensator dan fungsinya.
1. Condensator bipolar
Condensator bipolar merupakan isitlah dalam rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu. Bentuk simbolnya adalah garis lurus sebelah kiri dan di tengah terpotong dengan garis kemudian garis sebelah kanannya seperti tanda panah ke arah tengah.
2. Condensator nonpolar
Condensator nonpolar juga sama fungsinya dengan bipolar, namun bentuk simbolnya berbeda, untuk garis yang bagian kanan tidak berbentuk tanda panah ke tengah, namun sama persis dengan garis sebelah kiri.
3. Kapasitor berpolar
Kapasitor berpolar berfungsi sebagai electrolytic condensator (ELCO). Simbolnya adalah sama dengan condensator bipolar, namun ada tanda plus di sebelah kiri garis.
4. Kapasitor variable
Kapasitor variable merupakan condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur. Simbolnya adalah bentuk kapasitas berpolar namun memiliki tanda panah ke arah atas.
C. Komponen Dioda dan Fungsinya
1. Dioda
Dioda berfungsi untuk mengarahkan yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah.
2. Dioda zener
Dioda zener berfungsi untuk menstabilkan tegangan DC dan searah.
3. Dioda schottky
Istilah schottky dalam rangkaian eletronika ini berfungsi sebagai dioda yang memiliki drop tegangan rendah dan biasanya terdapat dalam IC logika.
4. Dioda varaktor
Dioda jenis ini adalah gabungan antara dioda dan kapasitor.
5. Dioda tunnel
6. LED atau Light Emitting Diode
Dioda ini akan memancarkan cahaya jika dialiri arus listrik searah.
7. Photo dioda
Photo dioda ini akan menghsilkan arus listrik jika dialiri cahaya.
D. Komponen Transistor dan Fungsinya
1. Transistor NPN
Berfungsi ketika arus listrik akan mengalir (EC) dan ketika basis (B) diberi arus positif.
2. Transistor PNP
Berfungsi ketika arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi arus negatif.
3. Transistor darlington
Merupakan gabungan dari dua transistor bipoar yang berfungsi untuk meningkatkan penguatan.
4. Transistor JFET-N
Field Effect Transistor, N di sini adalah merupakan penjelasan kanal N yang ada di dalamnya.
5. Transistor NMOS
Field Effect Transistor namun dengan kanal P.
6. Transistor NMOS
Transistor MOSFET kanal N
7. Transistor PMOS
Transistor MOSFET kanal P
E. Komponen Lainnya dalam Rangkaian Eletronika
1. Motor
Fungsinya adalah sebagai motor listrik.
2. Trafo
Trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dan penurun dan penaik tegangan bolak balik AC.
3. Transformer dan Transformator
Fungsinya sama denga trafo, yaitu sebagai penurun dan penaik tegangan AC bolak balik.
4. Bel listrik
Bel ini berfungsi dan berbunyi jika dialiri arus listrik.
5. Buzzer
Buzzer menghasilkan suara buzz jika dialiri arus listrik
6. Fuse atau sikring
Fungsinya sebagai pengaman dan akan putus jika berlebihan arus listrik.
Cara menuliskan huruf, kode dan warna yang besar misalnya jutaan atau bahkan menuliskan angka yang sangat kecil sperti sepersekian memang sangat sulit karena akan memakan tempat. Penulisan di atas komponen yang kecil-kecil akan sangat sulit dibaca. Biasanya angka-angka yang besar tersebut akan dituliskan dengan menggunakan kode yang berupa huruf. Berikut merupakan kode-kode tersebut.
1. GIGA (G) artinya sama dengan 1.000.000.000
2. MEGA (M) artinya sama dengan 1.000.000
3. KILO (K) artinya sama dengan 1.000
4. MILLI (m) artinya sama dengan 0,001
5. MIKRO artinya sama dengan 0,000,001
6. NANO (n) artinya sama dengan 0,000,000,001
7. PIKO (p) artinya sama dengan 0,000,000,000,001
Kode-kode huruf tersebut memudahkan kita untuk menuliskannya dalam ruang yang sempit dalam komponen. Semuanya menjadi ringkas bahkan praktis karena tidak mebutuhkan banyak ruang dan waktu. Untuk dimensi yang kecil, penulisan dengan singkat seperti tentunya menguntungkan karena artinya komponen yang dibuat dan yang dibutuhkan tidaklah mebutuhkan banyak bahan lagi dan juga menghemat waktu untuk menuliskannya.
Selain itu, resistor juga memiliki kode dalam parameternya. Kode warna untuk toleransi (yang menandai resistor) adalah sebagai berikut:
1. 1 persen: berwarna cokelat
2. 2 persen: berwarna merah
3. 5 persen: berwarna emas
4. 10 persen: berwarna perak
Tenyata komponen elektronika sangat mudah dipelajari jika kita mengetahui kode dan warna yang terdapat di dalamya.