logo anne ahira
AnneAhira.com    Hiburan    Media    Media Cetak
Loading...

Koran Tempo: Majalah Tempo Versi Harian


Loading...

Ilustrasi koran tempo

Media cetak di Indonesia sudah ada sejak lama. Karya para jurnalis bisa kita lihat melalui berita yang ia tuliskan. Berbagai informasi yang tengah hangat terjadi di kalangan masyarakat Indonesia pun menjadi “santapan” mereka setiap harinya. Informasi pun tersampaikan dengan baik. Selain sebagai sarana informasi, media juga berperan dalam menjebatani hubungan pemerintah dengan rakyatnya. Meskipun terkadang media dan pemerintah seringkali bersebrangan jalan. Salah satu media cetak yang “rutin” berurusan dengan pihak-pihak penguasa negeri ini adalah Koran Tempo.

Koran Tempo – Berani dalam Menyampaikan Apa yang Perlu

Indonesia memiliki para jurnalis yang hebat. Tullisan-tulisan mereka diberbagai media tak jarang bahkan sering dianggap sebagai momok menakutkan oleh para petinggi negeri. Tulisan-tulisan yang tercetak di Koran Tempo adalah salah satunya. Gaya penulisan memang menentukan apakah satu produk tulisan layak dimuat atau tidak. Selain itu, apa yang diberitakan juga memegang peranan penting perlu tidaknya satu berita diturunkan. Awak media Koran Tempo sangat tahu bagaimana memilah berita dan bagaimana menurunkannya menjadi satu berita yang akan membuat banyak orang tertegun.

Misalnya, satu penangkapan seorang cukup populer di satu wilayah yang diduga terkena pasal yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Kalau berita itu turunkan pada hari ia ditanggap, beritanya ditulis biasa saja. Lalu pada koran yang terbit hari Minggu, hari libur ketika orang banyak membaca koran, berita itu dibuat lebih berwarna dengan informasi yang lebih lengkap termasuk kemungkinan orang populer tersebut bebas dan kemungkinan adanya permainan politik di dalamnya. Semua berita itu tentu saja akan membuat para pembaca terlena dan tak menyangka orang populer yang selama ini dianggap baik dan dermawan ternyata bisa juga terjebak dalam perangkap ‘nikmat’ sesaat dari barang yang diberi nama narkoba.

Berita itu nantinya akan diteruskan menjadi satu kisah uruh perjalanan sang orang populer sehingga lengkaplah penderitaan si orang populer yang telah ‘membunuh’ dirinya sendiri dengan narkoba. Hal ini mungkin ada benarnya karena diharapkan akan menjadi satu pelajaran bagi yang punya niatan mencoba menyentuh barang haram itu. Bagi si tersangka, hal ini mungkin memalukan. Tetapi ia pasti pasrah saja karena memang begitulah adanya. Kalau ia tidak pasrah, bisa saja ia membuat pernyataan bahwa berita itu bohong. Kalau ia melawan, publik malah tidak akan simpatik. Publik akan lebih merasa kasihan ketika ia diberitakan bertubi-tubi yang membawanya hingga ke pojok kehidupan yang tidak nyaman, ia diam saja dan bahkan mempertujukan wajah dan keadaan yang sangat menderita.

Hal ini karena pasti ada orang lain yang merasa sangat senang melihatnya menderita. Mungkin saja orang-orang yang pernah ia sakiti atau orang-orang yang pernah dikecewakannya. Ada benarnya juga kalau ia bersikap seperti orang lemah dna pasrah menerima kekalahan hidupnya. Orang-orang biasanya akan kaget mengetahui kalau ternyata orang populer itu hanya dihukum sebentar dan mendapatkan remisi berkali-kali. Uang memang punya kuasa dan para pemilik uang akan dengan leluasa mempergunakan kekuasaan yang dimiliki oleh uang.

Kisah yang begitu runtut dan yang seperti sinetron disuguhkan dengan bahasa yang mudah dimenegrti dengan alur kata yang menawan, telah membuat Koran Tempo menjadi salah satu koran yang dibaca oleh banyak orang di Indonesia. Sejak kemunculannya hingga liputannya yang berani, telah membuat koran ini menjadi ikon keberanian itu sendiri. Par wartawannya seolah tak ambil pusing bahwa mereka bisa saja menjadi korban dari orang-orang yang mereka beritakan. Mereka seolah telah mengerti panggilan jiwanya masing-masing sehingga resiko itu dianggap sebagai bagian dari pekerjaan saja.

Isi Koran Tempo

Koran Tempo sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dengan kebanyakan koran di Indonesia. Surat kabar-surat kabar tersebut menyajikan berita teraktual dan segar untuk para pembacanya. Isu yang diangkat pun berkenaan dengan permasalahan yang lumrah terjadi di masyarakat, seperti masalah ekonomi, budaya, sosial dan politik. Perbedaannya terletak pada akar dari koran tersebut itu sendiri. Gaya tulisan para wartawannya termasuk kepribadian dan pengalaman mereka dan cara mengambil sudut pandang pasti berbeda dengan wartawan dari koran lain.

Koran Tempo adalah surat kabar nasional yang bernaung dibawah PT Tempo Inti Media Harian. PT Tempo Inti Media Harian adalah perusahaan media, percetakan sekaligus publisher dari Majalah Berita Mingguan Tempo, Koran Tempo harian, Tempo Interaktif, Majalah Tempo versi bahasa Inggris dan U Magazine.

Koran harian yang diterbitkan oleh PT. Tempo satu ini adalah hasil dari perkembangan yang dilakukan oleh Majalah Tempo. Hal inilah yang membuat Koran ini  sedikit berbeda dengan surat kabar lain di Indonesia. Koran Tempo pertama kali diterbitkan pada 2 April 2001. Sirkulasinya saat itu mencapai 100.000 eksemplar setiap harinya.

Dengan iklan yang cukup marak baik di media televisi, radio, maupun di media yang diterbitkan oleh PT Tempo sendiri, koran ini dengan cepat menarik minat orang untuk membelinya. Setelah membaca sekali, para pembaca itu seolah langsung terhubung dengan Majalah Tempo yang memang sudah lama menghuni hati para pembaca di Indonesia. Dari suasana dan perasaan inilah, akhirnay banyak juga orang yang beralih membaca Koran Tempo. Berita harian yang cukup lugas, tegas, penuh sensasi yang memenuhi kebutuhan dahaga informasi.

Dahaga informasi ini memang luar biasa. Setiap orang yang bergelut dibidang apa pun seoalh tak mau ketinggalan dengan topik-topik hangat. Mereka seoalh ingin menjadi yang pertama tahu tentang segala hal. Mereka ingin menajdi narasumber dari berita itu. Mereka ingin orang tahu kalau mereka mempunyai sesuatu yang bisa dibagikan, termasuk berita penting itu. Padahal mungkin satu informasi tidak terlalu penting karena tidak mempengaruhi kehidupan. Namun, karena penyampaian yang bagus, berita itu seolah menjadi penting.

Misalnya berita tentang Tom Cruise yang bercerai dengan Katie Holmes. Pentingkah berita itu? Akan memberikan pengaruh berhargakah kepada kehidupan ketika tahu bahwa mereka bercerai dan bahwa setelah bercerai Suri bersama ibunya? Apa untungnya tahu tentang masalah orang lain termasuk maslaah para aktor dan aktris baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri? Orang apsti tahu bahwa tidak ada untungnya. Tetapi merteka seolah tersedot ingin mengetahui hal tersebut karen aberita itu berita ringan yang bisa menjadi hiburan. Tidak heran kalau setiap koran menampilkan berita ringan seperti ini di bagian belakang koran mereka.

Hal ini juga akan memberikan dampak rekresional kepada otak para pembaca, Berita tidak penting itu memang terasa penting ketika dianggap sebagai berita yang menawarkan ketenanangan pikiran. Manusia memang telah begitu banyak mengalami hal-hal yang tak menyenangkan sehingga mereka mencari hal-hal kecil yang cukup memberikan hiburan.

Koran Tempo dan Majalah Tempo

Sebagai sebuah majalah mingguan, Majalah Tempo merasa perlu untuk menerbitkan sebuah media yang mengulas tentang isu-isu harian yang tengah terjadi di masyarakat. Majalah Tempo pun akhirnya meluncurkan Koran Tempo sebagai perwakilannya di tengah-tengah masyarakat yang dapat dinikmati setiap harinya.

Majalah Tempo sendiri adalah majalah yang sudah terbit sejak Maret 1987 lalu. Majalah Tempo adalah majalah pertama dan satu-satunya majalah di Indonesia yang saat itu tidak memiliki afiliasi atau ikatan atau pertalian dengan pihak pemerintah. Majalah Tempo berdiri swadaya, tanpa ada pengaruh atau campur tangah dari pihak pemerintah.

Hal itulah yang secara tidak langsung membuat pemberitaan yang disajikan Majalah Tempo berbeda dengan pemberitaan yang disuguhkan majalah lain. Pemberitaan Majalah Tempo menjadi sangat objektif. Tidak membenarkan apa yang salah, sekaligus tidak mengesampingkan fakta yang terdapat di setiap pemberitaannya.

Prinsip seperti inilah yang akhirnya membuat Majalah Tempo pernah dilarang edar pada 1982 dan 1994. Pelarangan tersebut sama sekali tidak memiliki alasan yang jelas. Gesekan dengan pihak pemerintah pun kembali terjadi ketika Majalah Tempo mengulas habis tentang rekening gendut para perwira POLRI. Majalah Tempo kembali dipermasalahkan.

Sebagai “anak” dari Majalah Tempo, Koran Tempo juga memiliki “nada bicara” yang hampir sama disetiap pemberitaannya. Meskipun demikian, berita yang disajikan oleh Koran Tempo memang lebih cenderung “ringan”. Pemberitaan tidak dilakukan secara mendetail seperti yang dilakukan oleh Majalah Tempo.

Majalah Tempo seolah menyadari bahwa Koran Tempo diciptakan untuk menjaga keeksistensian dirinya di kalangan masyarakat tanpa difokuskan untuk lebih menyainginya dari segi pemberitaan dan lainnya.

 

 

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Serba-serbi Funny Logo yang Lucu dan Unik
  • Sejarah Mata Uang Indonesia
  • Hal yang Anda Manfaatkan dari Makalah Minat Baca
  • Kekuatan Cerita Novel 5cm
  • Novel Sang Pemimpi
  • Contoh Majalah Sekolah dan Cara Membuatnya
  • Batampos: Penyebar Informasi di Kepulauan Seribu
  • Adanya Ceramah Islam Singkat Mampu Mengubah Hidup Kita
  • Ringkasan Novel Layar Terkembang,
  • Baca Koran Kompas Hari Ini - Belajar Menulis dari Rubrik Opini - ANNE
  • Perusak Itu Bernama Playboy
  • GROSS OUT DARI GERAKAN KESENIAN SAMPAI PHOTO EDITING
  • Sejarah Majalah Hai
  • Hal yang Dilakukan Sebelum Anak Membuat Poster Lingkungan Hidup - ANNE
  • Majalah Hidayah: Majalah Islam
Loading...


Beranda | Privacy