Lirik Padi
1. Akhir Dunia
Begitu banyak kisah, yang datang silih berganti
Tak henti mewarnai, setiap jejak langkahmu
Begitupun adanya kepingan makna dirimu.. uh..
Yang terserak diantara lembaran kisah hidupmu
Dan kini kau terjebak ditengah riuh dunia
Terhimpit diantara hitam putih kehidupan...
Sementara sang waktu, tak akan mau menunggu
Seiring denyut hidup, ia kan terus berdetak...
Saat langkahmu terhenti, dan gelap...
Menyelimuti hatimu................
Sebaiknya kini engkau mulai berenang
Sebelum kau terhanyut, deras arus kehidupan...
Dan jangan pernah merasa, inilah... akhir dunia
Seolah tak ada lagi, jalan untuk kembali...
Saat jiwamu meredup...
Saat kegelapan menyelimutimu...
Sisakan satu ruang untuk bercermin...
Dan dengarkan mata hatimu berkata
Jangan pernah berhenti mengejar
semua mimpimu
Karena ini bukanlah sebuah akhir dunia
Bukanlah akhir dunia...
Bukanlah akhir dunia...
2. Bayangkanlah
Bayangkanlah bila aku tak lagi menjadi kekasihmu
Bayangkanlah bila bumi tak mampu lagi berputar
Bayangkanlah bila aku terpisah jauh darimu
Bayangkanlah bila mentari tak mampu lagi
Menyinari dunia
Dengarlah duhai kekasih
Hidup tak selamanya indah
Renungkan wahai sahabat
Hadapilah semua yang akan terjadi
Bayangkanlah bila aku tak setia lagi kepadamu
Bayangkanlah bila mata tak mampu lagi memandang
Bayangkanlah bila aku terpikat hati yang lainnya
Bayangkanlah bila cinta tak mampu lagi
Mendamaikan dunia
Dengarlah duhai kekasih
Hidup tak selamanya indah
Renungkan wahai sahabat
Hadapilah semua yang akan terjadi
Duhai tuhan kuserahkan hidupku
3. Begitu Indah
Bila cinta... menggugah rasa
Begitu indah... mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku...
Hapuskan semua gelisah
Duhai cintaku... duhai pujaanku
Datang padaku... dekat disampingku
Ku ingin hidupku selalu dalam peluknya
Reff :
Terang saja... aku menantinya
Terang saja... aku mendambanya
Terang saja... aku merindunya
Karena dia... karena dia... begitu indah
Duhai cintaku... pujaan hatiku
Peluk diriku... dekaplah jiwaku
Bawa ragaku melayang
Memeluk bintang
Na... na... na... na...
Kembali ke Reff :
Begitu indah... begitu indah... begitu indah...
Oh... ho... oh... ho...
Begitu... begitu indah
4. Beri Aku Arti
Menjumpai hari suasana sepi
Menikmati nafas alam tak berasa
Beragam warna terbayang sekilas
Menyingkirkan luka, tanpa diminta...
Pernahkah kusadar tanpa itu semua
Dalam terang surya selalu terjaga
Memahami makna arti kenyataan
Keremangan senja selipkan hampa...
Dimana kawanku... inginku menyapa
Beri aku ruang... tempatkan diriku
Dimana kawanku... semakin menjauh
Beri aku arti... tak ingin berbeda
Kau palingkan wajah acuhkan muka
Menyamakan arti bukan suara hati
Ingin berbicara hasrat pengungkapan
Masih pantaskah aku disampingmu...
5. Bidadari
Aroma wangi surgawi, sirami jiwaku ini
Bagai bunga yang terindah, merekah dan tetap suci
Sribu wajah yang terlintas, hanya satu yang ada di hati
Janjikan ketulusan cinta abadi selamanya
Kuyakin dan pasti kau ada di benakku
Ku takkan berhenti menunggu
Bidadari, hadirlah malam ini dalam mimpiku
Bidadari, senyumlah kau kini sambutlah rinduku
Sepenggal bulan kan kembali, menjadi purnama yang terang
Seterang hati dan jiwamu oh bidadariku
Mungkinlah aku bisa menyapamu, meraih semua imajimu
Bercanda bercinta bersama
Bidadari, hangatkan jiwaku bersama cintamu
6. Cahaya Mata
Teduhkanlah hatiku
Lelahkanlah jiwaku
Duhai engkau cahaya mataku
Yang menuntun jalanku
Yang memandu hidupku
Yang meredupkan pedih penatku
Tersenyumlah ..
Bahagialah ..
Sungguh engkau
Yang melumpuhkan hatiku
Yang melipurkan rinduku
Senyuman itu menyenangkan aku
7. Demi Cinta
Tautan waktu berjalan, iring langkah kita bersama
Mendewasakan semua rasa, perasaan jiwa
Tak akan mungkin memungkiri, menyangkal arti cinta
Biar angin menentang, pun langit terhempas
Menyangsikan cinta dalam keras kehidupan
Naif terlahir, kewajaran kodrati lelapkan semua
Demi cinta, bersandinglah (di dalam sisi hidupku ini)
Demi cinta berjanjilah (melangkah kita bersama)
Perlahan kita mulai belajar, melaraskan batin
Meluaskan ruang, tingkap pengertian
Tak pernah kumerasakan, penat menjadi beban
Biar pernah mengalir, pun meski terluka
Damai... kita... bersama... sucikan cinta
8. Di Sini Tanpamu
Berjalan lagi lalui hari, warnai hitam putih hidup ini
Mencoba mencari mimpi jiwa
Yang tertidur dalam derasnya
Sisi dunia yang terus berputar membawa diriku
Kucoba lagi tuk berbalik menatap jejak yang sempat kuukir
Namun ternyata aku tertinggal
Dari langkah-langkah yang berlalu cepat
Meninggalkan diriku sendiri dalam sunyiku
Dan aku tak ingin di sini tanpamu
Menanti waktu yang berlalu
Membawa ke batas nanti yang kurasa
Takkan mungkin kutemui selamanya tanpa dirimu di sisiku
Begitu rupa cobaan kutemui
Mencoba menghempasku ke jalan penuh liku
Dan kuanggap itu semua
Bagian dari cerita hidupku yang takkan berakhir
9. Diatas Bumi Kita Berpijak
Bersyukurlah
Bahwa kita masih saling mendengarkan dan berkata
Bersyukurlah bahwa kita masih memijakkan kaki diatas bumi
Menghirup nafas alamNya
Memandang ke atas langit .. takjubkan hati
Merendahkan jiwa ini .. dan terilhami
Seperti (teduh) sepasang mata malaikat yang turut menangisi isi bumi
Tak ubahnya desir angina yang menerpa(menerjang)
Kekosongan dan kesunyian hati
Bersyukurlah bahwa kita masih saling mendengarkan dan mendoakan
10. Elok
Aku.. membayangkan surga ada di depanku
depan mataku..
Saat aku menikmati teduhnya wajahmu
Indah hatimu
Tak jemu-jemu ku pandang
Begitu elok kau tercipta
Tak pernah henti-hentinya aku
Terus mencintai dirimu
Tak pernah henti-hentinya aku
Tetap menyayangi dirimu
Seperti adanya diriku
Seperti adanya aku ini
Seperti adanya diriku
Aperti adanya...
Aku ingin melupakan hasrat tuk melangkah sejenak pergi
Inginku sempurnakan hidupku disampingmu memeluk jiwamu
Tak jemu-jemu ku pandang
Begitu elok kau tercipta
11. Hitam
Oh jiwaku
Dimanakah aku kini
Kau bawa aku melintasi tempat yang tinggi
Oh tubuhku ..
Mengapakah engkau kini masih membisu
Tak kunjung bicara padaku
Oh ..
Ceritakanlah padaku apa yang mengeruhkan hati dan jiwaku
Tolonglah ..
Kau tuntunkan aku lagi
Agar ragaku menyatu bersama isi jiwaku
Penuntun jiwaku ..
Luruskanlah hatiku
Seandainya aku tahu apa yang akan terjadi nanti
Aku masih terus melayang bersandingkan langit hitam
Masih melayang
Terus melayang
Oh ..
Ceritakanlah padaku .. apa yang mengeruhkan hidup dan jiwaku
Tolonglah ..
Kau tuntunkan aku lagi
Agar ragaku menyatu bersama isi jiwaku
Tak perlu kutangisi
Kupasrahkan sekuat hati
Saat jiwa terlepas
Saat jiwa terlepas
12. Kasih Tak Sampai
Indah..
Terasa indah..
Bila kita terbuai dalam alunan cinta..
Sedapat mungkin terciptakan rasa..
Keinginan saling memiliki
Namun bila,
Itu semua dapat terwujud
Dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang pernah terbayang..
Menyatukan perasaan....
Tetaplah menjadi bintang dilangit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini,
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua...
Berdua..
Sudah..
Lambat sudah...
Kini semua harus berakhir
Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini
Menjadi saksi kita berdua
13. Mahadewi
Hamparan langit maha sempurna,
Bertahta bintang - bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar,
Teruntai turun menyapa ku
Reff 1 :
Ada tutur kata terucap,
Ada damai yang kurasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku,
Kepedihanku pun... terhapuskan
Alam rayapun semua tersenyum,
Merunduk dan memuja hadirnya
Terpukau aku menatap wajahnya,
Aku merasa mengenal dia...
Reff 2 :
Tapi ada entah dimana,
Hanya hatiku mampu menjawabnya
Mahadewi resapkan nilainya,
Pencarianku pun... usai sudah
Kembali ke Reff :
Mahadewi resapkan nilainya,
Mahadewi tercipta untukku
Mahadewi resapkan nilainya,
Mahadewi tercipta untukku
14. Masih Tetap Tersenyum
Ketika keretaku tak datang lagi
Menjeput cintaku yan telah.. lama mati
Seperti layaknya bintang.. tak bersinar
Namun aku masih tetap tersenyum
Ketika kekasihku menginggalkan aku
Ku tak tahu kemana dia telah pergi
Tak tersentuh, tak terjamah, tak kudengar lagi
Namun aku masih menikmati hidup...
Ketika keretaku telah datang kembali
Membawa cintaku tertera di dasar hati
Menawarkan kepedihan di antara tawa
Namun aku masih tetap tersenyum
15. Menanti Keajaiban
Tak semudah bagiku untuk bisa meredakan resahku
Meski kucoba menyangkal
Sungguh merisaukan benakku
Aku memimpikan malaikat
Berkenan menemani aku
Tuk sekedar melipurkan hati
Dengan setulus hati
Betapa aku telah lama tinggalkan binary di hatiku
Atau mungkin kan tertawa
Namun jiwaku terasa jauh
Tak lelah kupandang langit
Berjuta harap ku menanti penuh harap
Kumenanti keajaiban datang dan menghampiriku
Oh ..
Aku tak tahu apa yang kan kutemui
Aku masih menunggu dan menunggu
Berharap akan datang keajaiban ..
Seharusnya aku tak patut bersedih
16. Menanti Sebuah Jawaban
Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu
Seiring jejak kakiku bergetar
Aku tlah terpaku oleh cintamu
Menelusup hariku dengan harapan
Namun kau masih terdiam membisu
Sepenuhnya aku...ingin memelukmu
Mendekap penuh harapan...tuk mencintaimu
Setulusnya aku...akan terus menunggu
Menanti sebuah jawaban tuk memilikimu
Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku
Semoga kau tau isi hatiku...
Dan seiring waktu yang terus berputar
Aku masih terhanyut dalam mimpiku
Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu
17. Menerobos Gelap
Ku ikrarkan hati untuk maju melangkah pergi
Menerobos dinding-dinding gelap ini
Tak ku pertanyakan lagi seperti waktu itu
Pernah ku terjebak tanpa satu teman menemaniku
Ketika (selagi) aku tenggelam dalam kesunyian ini
ku coba mendamaikan hatiku
Sepatutnya aku mampu melaluinya
Menjejakkan kakiku meretaskan jiwa
(Melangkahkan kakiku menuju cahaya)
Tegaskan diriku untuk melewatkan hari
Dengan keyakinan hati aku kumiliki
Biar, aku ikhlaskan peluhku basahi jiwaku
Sirami hatiku... aku akan tetap terus melangkah
18. Menjadi Bijak
Betapa ini sangat berarti
Membagi gelisah dengan dirimu kawan
Kau kepakkan kau terbangkan sayap pikiranku
Menembus ruang dan waktuku
Membangunkan lelap jiwaku
Setelah lama tertidur
Ada benarnya ucapan katamu
Memang hidup itu harus begini adanya
Kau kepakkan .. kau terbangkan sayap pikiranku
Menembus ruang dan waktuku
Membangunkan lelap jiwaku
Setelah lama tertidur
Terukir ..
Lebih baik hidupku
19. Patah
Bagai serpih-serpih pasir di pantai
Tersapu gelombang pasang
Meski harus hilang terpecah karang
Meninggalkan kenangan abadi
Ada tersimpan rasa perih mendera
Mengingat engkau disaat itu
Masih tentang cerita engkau dan dia
Yang tak pernah terukir indah
Kau bawa aku renungi apa yang terjadi
Kau bawa aku resapi semua tangismu itu
Memelukmu kuingin
Menyentuhmu kuingin
Dan mengucapkan sepatah kata
Namun air mata meski tercurah
Memandu cerita itu
Jiwamu tak mampu menahan semua
Ketidakberdayaan ini
Kau patahkan semua cerita hidupmu
Kau remukkan harapan yang tumbuh di hati
Memelukmu kuingin
Menyentuhmu kuingin
Dan mengucapkan sepatah kata
20. Prolog
Angin bertiup... menyadarkan aku
Tepat saat aku mendiamkan diri
Apa yang telah terjadi... kepada diriku
Apakah bulan memihak padaku
Dan pijarnya masihkah menghiasi malam
Aku akui kesalahan ini
Tak harus aku ulangi
Seperti halnya engkau sang mentari
Tak henti menyinari seluruh bumi
Begitu juga.. adanya diriku
Tak akan berhenti langkahku
Langit memang berlapis adanya
Samudra pun membentang oh... luasnya
Tak ubahnya diriku adanya
Takkan usai semangatku
Pasang air menyapu kerasnya karang
Takkan goyah meskipun harus diterjang
Kini aku mencoba meraba lagi
Mengikrarkan janji
21. Rapuh
Kularut luruh dalam keheningan hatimu
Jatuh bersama derasnya tetes airmata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu
Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jikaku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu
Sebenarnya ku tak ingin berada disini
Di tempat jauh yang sepi memisahkan kita
Kuberharap semuanya pasti akan berbeda
Meski tak mungkin menumbuhkan jiwa itu lagi
Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Sepenuh hatiku aku tak mengerti
22. Repihan Hati
Sahabat .. dengarkanlah sekedar pintaku ini
Aku ingin mencurahkan luapan isi hatiku
Telah lama engkau tahu diriku terbeban perih
Hanya engkau yang berkenan menemani hidupku
Tiada yang sebaik dirimu
Tak setulus teduh caramu
Tak semurni palung sikapmu
Yang menguatkan semangatku (harapanku)
Sebelum tiba saat rebahkan tubuhku
Sebelum tiba saat lepaskan jiwaku
Sahabat dengarkanlah repihan isi hatiku
Aku ingin engkau tahu berartinya kau bagiku
Sesungguhnya tubuh ini tak mampu bertahan lagi
Meski hanya untuk bisa menggenggam tanganmu
23. Save My Soul
Now I‘m sitting in the corner of my room
Staring through the window, watching the sun goes down
And the shadow starts to creep accross the floor
In this Loneliness, I‘m crying in my bed
And the rain begin to fall down on me
As the sadness growing deep inside me
I feel a little insecure right now
I am crawling, looking for a place to hide
So where has all my lights gone?
For I need to fine the way out there
In my every breath, I am chanting your name
Give me strength so I can save my soul
My minds keeps telling me to hold on
And says I have to be a real man
I‘m still wondering if I‘ll ever find my way
That leads me to your light and to your grace
So where has all my lights gone?
For I need to fine the way out there
In my every breath, I am chanting your name
With every breath, I‘m hoping
I can find the way to save my soul
24. Semua Tak Sama
Dalam benakku lama tertanam
sejuta bayangan dirimu
Redup terasa cahaya hati
Mengingat apa yang telah engkau berikan
Waktu berjalan lambat mengiring
dalam titian takdir hidupku
Cukup sudah aku tertahan
dalam persimpangan masa silamku
Coba tuk melawan getir yang terus kukecap
Meresap ke dalam relung sukmaku
Coba tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu
Mengalir mengisi laju darahku
Semua tak sama .. tak pernah sama
Apa yang kusentuh apa yang kukecup
Sehangat pelukmu .. selembut belaimu
Tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu
Apalah arti hidupku ini memapahku dalam ketiadaan
Segalanya luruh lemah tak bertumpu
Hanya bersandar pada dirimu
Ku tak bisa, sungguh tak bisa
mengganti dirimu dengan dirinya
Sampai kapan kau terus bertahan
Sampai kapan kau tetap tenggelam
Sampai kapan kau mesti terlepas
Buka mata dan hatimu relakan semua
25. Seperti Kekasihku
Engkau... seperti kekasihku yang dulu
Sungguh... hadirmu menyejukkan risau jiwaku
Begitu lekatnya... perasaanku kini padamu
Hingga... anganku kusandarkan padamu
Memang gerakmu memang langkahmu
Mengingatkan aku pada dirinya yang telah berlalu
Inginku menyangkal inginku membantah
Betapa pesona dirimu memikat erat jiwaku
Mungkin... terbuai mungkin aku terlena
Ada... keinginan yang tak tentu arah
Engkau... tercipta bukan untuk bersama
Biar... kunikmati kerinduan ini
Maafkan aku yang selalu teringat akan dirinya
Menggugah segala yang ada dalam kenanganku
Sedapatnya aku menepis keinginan itu
Kuharap engkau dapat memaafkan aku
Apa yang terpancar dari dalam hati
Tak dapat aku bantah tak mampu kusingkirkan
Sesungguhnya aku sangat ingin melupakan
Inginku melupakan .... inginku melupakan ....
Engkau... seperti kekasihku yang dulu
Sungguh... hadirmu menyejukkan risau jiwaku
26. Sesuatu Yang Indah
Kekasihku
Aku telah mengenalmu sekian lama
Sepatutnya aku bisa mencintaimu sepenuh hati
Kuharapkan engkau dan aku
Saling mengerti bukan menyakiti
Tak perlu lagi ada pertengkaran
Kini aku temukan
Telah aku dapatkan
Jauh sudah tersimpan
Sesuatu yang indah dari dirimu
Semoga aku bisa
Mungkin pun aku mampu untuk dapat
Memberikan tulus hatiku
Kekasihku
Betapa aku tak pernah dapat membuaimu
Dengan kata-kata cinta
Yang mungkin bisa menyejukkanmu
Sungguh aku masih ingin
Terus mencari dalam jiwamu
Rasa ini ingin kuakui
Kini aku temukan
Telah aku dapatkan
Jauh sudah tersimpan
Sesuatu yang indah dari dirimu
Semoga aku bisa
Mungkin pun aku mampu untuk dapat
Memberikan tulus hatiku
Kekasihku
Maafkanlah aku
Jika tak mampu bahagiakanmu
Memelukmu dengan rasa cinta
Kini aku temukan telah aku dapatkan
Jauh sudah tersimpan
Sesuatu yang indah dari dirimu
Semoga aku bisa
Mungkinpun aku mampu untuk dapat
Membahagiakan hatimu
27. Siapa Gerangan Dirinya
Aku sayapnya... tambatan hatinya
Yang mengilhami tiap langkah hidupnya
Begitu adanya... dalam goresan pena
Ia suratkan berkala untukku
Tak sekalipun kujumpai dia
Tak pernah berhenti mencintaiku
Seluruh jiwa raga meskipun samar
Siapakah gerangan dirinya
Aku nafasnya mungkin pula nadinya
Kan menjaga denyut jiwanya
Berartinya aku dimata hatinya
T‘lah meniupkan cinta sejatinya
Sungguh enggan ia merelakan aku
Tak pernah berhenti mencintaiku
Seluruh jiwa raga hati meskipun samar
Siapakah gerangan dirinya
28. Sobat
Sobat, aku sungguh tak mengerti
Semua ini bisa terjadi
Setelah perkenalan itu aku terhanyut
Aku seberat-beratnya tak kuasa
Dambakannya, rindukannya
Kutahu dia milikmu tercinta
Sebagai kembang yang kaupilih
Namun hatiku, hatinya, mengisyaratkan rasa
Ingin memetik, melangkah, menjadikan ikatan abadi oh...
Dambakannya, rindukannya
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Kucoba menahan himpitan rasa itu
Merajam keruhnya jiwaku
Mengapa hidupku dan dirinya terikat rasa tulus
Tak kan menyusutkan pelukku dan rindunya
Dambakannya, rindukannya
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Dambakannya, rindukannya
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Oh sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
29. Sudahlah
Cerita lalu seakan nyata
Larut kita didalam rasa
Mengalir terbawa jangan teruskan
Kita yang pernah mengukir cinta
Berbayang masa saat bersama
Hanyutkan kita coba hentikan
Sudahlah... aku pergi
Sudahlah... aku pergi
Lelahkan jiwa meski berharap
Rasakan lagi cinta kita dulu
Tapi ah... ah... kita terpisahkan
Derasnya sisi religi
Mengasah alur hidup kita
Jangan sesali
Coba kuatkan hati... oh
Aku pergi...
30. Tak Hanya Diam
Meresap kecup hangat... sebentuk cinta
T‘lah terukir di dalam jiwaku
Seperti tetes embun menyegarkan hari
Terciptakan keajaiban di hati..
Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta tak hanya diam
Aku yang berkelana mengarungi hidup
Mencari untaian arti, makna...
Apakah sesungguhnya balasan dari cinta
Pasti bukan harta dunia semata...
Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta bukan hanya pertautan hati
Cinta bukan hasrat luapan jiwa
Cinta tak hanya diam...
Jika mungkin bumi harus terguncang badai
Tapi cinta takkan mungkin hilang
Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta bukan hanya pertautan hati
Cinta bukan hasrat luapan jiwa
Cinta adalah cinta
31. Terlanjur
Katakanlah padaku bila engkau mau
Melabuhkan hatimu bersandar padaku
Kau tau aku tak bisa jauh darimu
Walau hanya sekedar sejenak berpaling saja
Biarkan semua orang tahu, engkau memang kekasihku
Karena kuterlanjur mencintai dirimu
Biarkan semua orang tahu, engkau memang kekasihku
Karena kuterlanjur mencintai dirimu
Percayalah padaku, yakinkan dirimu
Menepiskan perasaan atas masa lalumu itu
Persilakan saja aku yang mengerti kamu
Memaksa untuk melupakan tentang kekasihmu itu
32. Ternyata Cinta
Ingin sungguh aku bicara
Satu kali saja
Sebagai ungkapan kata... perasaanmu padaku
Telah cukup lama kudiam...
didalam keheningan ini
Kubekukan di bibirku
Tak berdayanya tubuhku
Dan ternyata cinta yang menguatkan aku
Dan ternyata cinta... (tulus mendekap jiwaku)
Kau yang sungguh selalu setia
Menemani kesepianku
Menjaga lelap tidurku
Membasuhku setulusnya
Merekahnya fajar hatiku
Menghangatkan luruhku
Dan resapkan keharuman
Engkau yang mencintaiku