logo anne ahira
AnneAhira.com    Komputer & Teknologi    Informasi Teknologi    Teknologi Dan Informasi
Loading...

Sejarah Perkembangan Mesin Fotocopy - ANNEAHIRA.COM


Loading...

Ilustrasi mesin fotocopy

Mesin fotokopi atau mesin fotocopy merupakan peralatan kantor yang berfungsi untuk membuat salinan ke atas kertas dari berbagai sumber, seperti dokumen, buku, ataupun sumber lain. Pada masa kini, mesin fotokopi menggunakan sistem xerografi, yaitu proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik dan panas. Sementara itu, mesin fotokopi lainnya ada yang menggunakan tinta.

Sejarah Penemuan Mesin Fotocopy

Sejarah awal mesin fotokopi diawali dengan penelitian dan percobaan yang sangat panjang. Awalnya, penemu sistem Xerografi, Chester Carlson, bekerja sebagai penyalin dokumen paten pada sebuah perusahaan analisis paten. Untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaannya, Carlson berpikir untuk membuat sebuah alat yang dapat mencetak dokumen secara berulang-ulang.

Untuk mendukung idenya tersebut, Carlson pun membaca dan mengkaji berbagai referensi tentang mesin cetak. Setelah membaca dan mengkaji segala macam referensi mengenai mesin cetak, akhirnya ia menemukan konsep elektrofotografi yang sekarang dikenal sebagai mesin fotokopi.

Pada 1938, Carlson membuat eksperimen kecil dengan memanfaatkan bubuk jelaga (karbon), penyinaran cahaya, dan memindahkan suatu tulisan dari sebuah medium ke medium yang lain.

Carlson pun memanfaatkan konsep yang disebut photo-conductivity, yaitu sebuah proses perubahan elektron yang diakibatkan adanya pengaruh cahaya. Pada dasarnya, dengan proses photo-conductivity, gambar dapat digandakan melalui proses perubahan elektron tersebut.

Mayoritas literatur menyebutkan bahwa Carlson menciptakan proses mengkopi dengan memanfaatkan energi elektrostatik, yaitu xenography (xenografi). Nama xenography berasal dari bahasa Yunani, yaitu radical xeros yang berarti 'kering' dan graphos yang berarti 'menulis'.

Dalam proses xenography, tidak melibatkan cairan kimia, tidak seperti teknologi sebelumnya. Dengan teknik ini, Chester Carlson telah menemukan cara yang merombak paradigma penulis ulangan sebuah dokumen yang selanjutnya disebut fotokopi. Kemudian, teknik ini dipatenkan pada 6 Oktober 1942.

Selama beberapa tahun, Carlson mencoba menyempurnakan temuannya itu. Meskipun sangat banyak manfaatnya, mesin elektrofotografi ini tidak diminati karena mesin tersebut dianggap tidak mempunyai masa depan yang menjanjikan. Carlson yang berhasil menciptakan alat itu pun harus berjualan konsep selama bertahun-tahun lamanya agar mesin fotokopi itu dapat dijual di pasaran.

Banyak perusahaan besar, seperti Kodak, yang memproduksi peralatan dan pemotretan, IBM dan General Electric, menolak temuan Carlson. Setelah hampir putus asa, Carlson mendapatkan mitra pertama, yaitu Batelle Memorial Institute yang bersedia memberikan modal usaha.

Setelah itu, Carlson dan Batelle Memorial Institute berhasil meyakinkan Haloid Corporation, sebuah perusahaan menengah yang menjual kertas foto. Haloid Corporation menjadi mitra untuk mengembangkan temuan Carlson.

Sejarah Xerox Sebagai Merek Jual Mesin Fotocopy

Haloid Company mengubah nama mesin fotokopi pertama yang menggunakan sistem elektrofotografi karena kurang memiliki nilai jual. Kemudian, sebuah nama diusulkan, yaitu Xerography. Nama Xerography menjadi komersial setelah diadopsi oleh Xerox Corporation.

Salah satu produk awal Xerox, yaitu Xerox 914, sebuah mesin fotokopi otomatis pertama yang memanfaatkan proses xenography. Penamaan Xerox 914 merujuk pada kemampuan mesin dalam mengkopi kertas dengan ukuran 9 inci x 14 inci (229mm x 356mm).

Xerox 914, yang bisa mengkopi hingga 100 ribu kertas per bulan, sangat populer di kalangan masyarakat pada masa itu. Produk ini menyumbang pendapatan pada perusahaan hingga 60 juta dolar AS. Kesuksesan mesin fotokopi Xerox membuat perusahaan untuk mengubah namanya dari Haloid menjadi Xerox pada 1958.

Sampai sekarang, Xerox merupakan perusahaan mesin fotokopi dan printer terbesar dan terkenal di dunia. Perusahaan ini bermarkas di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat.

Mesin Fotocopy - Temuan Hebat, Menggandakan dengan Cepat dan Akurat

Pada saat mesin fotocopy belum ditemukan dan tersebar secara meluas, proses penggandaan data benar-benar hanya mengandalkan salinan karbon. Tapi itu berlaku untuk penggandaan dokumen baru. Bagaimana jadinya jika harus menggandakan dokumen yang telah ada? Mau tidak mau seluruh dokumen itu disalin secara manual.

Sungguh tidak saja akan membutuhkan banyak waktu tapi juga perlu tenaga ekstra keras untuk menggandakan dokumen tersebut. Beruntung, kejadian itu tak berlangsung lama. Karena sejak 1938 ada orang yang telah berpikir keras bagaimana cara menggandakan dokumen secara cepat dan akurat. Sejak tahun 1938 itulah cikal-bakal mesin fotocopy dimulai.

Sejarah Mesin Fotocopy

Adalah Chester F. Carlson yang mulai berpikir bagaimana caranya menggandakan dokumen. Maklum Chester F. Carlson yang bekerja di perusahaan analisis paten, tugas sehari-harinya adalah menyalin seluruh dokumen berikut gambar ke dalam dokumen-dokumen baru. Bayangkan betapa payahnya ia bekerja setiap hari. Namun rupanya kepayahan itulah yang memantik pikirannya untuk menemukan sebuah mesin fotocopy.

Terdorong oleh pekerjaan sehari-harinya yang melelahkan dan menghabiskan waktu hanya untuk menggandakan dokumen dan foto, Chester terus berpikir bagaimana caranya agar ada teknik menggandakan dokumen tanpa harus melalui kerja manual alias disalin satu per satu.

Jika ini terus berlangsung, Chester berpikir, hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga untuk pekerjaan menggandakan dokumen tersebut. Pemikirannya tersebut melahirkan sebuah teknologi bernama mesin fotocopy.

Kejadian yang terus berulang setiap hari inilah yang mendorong Chester untuk mencari akal. Mula-mula ia pelajari buku yang berkaitan dengan fotografi. Dari teknik fotografi inilah ia menemukan prinsip dasar bagaimana perekam gambar menyimpan dokumen, kemudian dipindahkan ke media kertas sebelum akhirnya menjadi foto. Untuk menciptakan mesin fotocopy, ia banyak membaca buku.

Ia mulai menerapkan teknik perekaman ini dengan menggunakan jelaga sebagai tintanya. Usahanya mengalami kegagalan namun pada setiap kegagalan itulah ia juga menemukan titik harapan. Tanpa mengenal lelah, Chester terus berupaya mencari cara jitu untuk menggandakan dokumen tersebut disela-sela pekerjaan hariannya yang mulai membosankan. 

Setelah mencoba berbagai cara, akhirnya Chester menemukan teknik menggandakan dokumen melalui teknik xerography. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, asal dari kata xeros yang berarti kering, dan graphos artinya menulis. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik elektrografi yang telah dikenal sebelumnya.

Melalui teknik Xerography inilah, Chester bisa menggandakan dokumen dan gambar dari satu media ke media lain tanpa menggunakan cairan kimia seperti yang dilakukan dalam teknik elektrografi. Hasilnya memang cukup memuaskan, sehingga sebelum dikembangkan lebih jauh dan diproduksi secara komersial, temuan Chester ini dipatenkan terlebih dahulu pada 6 Oktober 1942. Inilah cikal bakal mesin pengganda atau mesin fotocopy.

Selain menyempurnakan teknik penemuannya berupa mesin fotocopy tersebut, Chester mulai mencari mitra kerja agar penemuannya tersebut bisa mulai direalisasikan secara masal. Tapi ternyata tak semudah angan-angannya. Untuk meyakinkan pihak ketiga yang mau bekerja sama untuk memproduksi mesin fotocopy ini, perlu kerja lebih keras lagi dan hampir mendekati putus asa.

Di ujung keputusasaannya itu, Chester berhasil meyakinkan Haloid Corporation yang awalnya lebih dikenal sebagai produsen kertas foto, untuk mengembangkan dan memproduksi mesin fotocopy. Betapa senangnya Chester, karena hasil temuannya akan diproduksi secara pabrikan dan mulai dipergunakan banyak orang.

Ia mulai berpikir orang-orang yang pekerjaan harinya berhubungan dengan menyalin dokumen dan foto dari satu media ke media lain, akan segera berakhir dan tergantikan dengan sebuah mesin baru bernama mesin fotocopy. 

Anda pasti tahu mesin fotocopy dengan merk dagang Xerox. Ya, itulah mesin fotocopy pertama hasil temuan Chester yang diproduksi oleh Haloid Corporation. Mesin fotocopy ini setelah hasil kerjanya memuaskan konsumen, diproduksi secara besar-besaran sekitar tahun 1951.

Mesin fotocopy hasil penemuan Chester tersebut terus dikembangkan sehingga tidak saja bisa menggandakan dokumen dan foto dalam waktu singkat dengan akurasi tinggi, melainkan pada akhirnya bisa pula dipergunakan untuk memperkecil dan memperbesar dokumen atau media yang mau digandakan.

Sejak penemuan dan diproduksi mesin fotocopy pertama inilah, pekerjaan penggandaan dokumen dan foto yang memerlukan banyak tenaga dan waktu yang selama ini dirasakan benar kerepotannya oleh Chester, berakhir sudah. Sekarang pekerjaan menggandakan dokumen dengan mesin fotocopy bisa dilakukan seorang operator sambil mendengarkan musik bahkan bisa sambil ngemil. 

Perkembangan Mesin Fotocopy

Seiring dengan perkembangan teknologi, mesin fotocopy hasil penemuan Chester tersebut terus disempurnakan sehingga pada akhirnya bisa menggandakan dokumen tidak saja menjadi salinan hitam putih tetapi bisa pula digandakan dalam warna sesuai dengan aslinya. Begitu pula dari sisi kecepatan, semakin hari semakin cepat pula pekerjaan menggandakan dokumen dan foto dengan mesin fotocopy ini.

Beruntunglah ada Chester yang peduli dan ingin terbebas dari pekerjaan yang melelahkan ketika harus menggandakan dokumen dan foto. Tanpa temuan mesin fotocopy ini, mungkin sampai sekarang pekerjaan yang dilakukan Chester masih juga kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menggandakan dokumen dan foto secara manual.

Kisaran Harga Mesin Fotocopy

Pasar mesin fotocopy sekarang ini dikuasai oleh dua produsen besar dengan merk yang berbeda yaitu Xerox dan Canon. Dari sisi kecanggihan penerapan teknologi dalam mesin fotocopy tersebut, keduanya telah berhasil mengaplikasikannya dengan sempurna. Bahkan produsen mesin fotocopy dengan merk Canon, selangkah lebih maju karena berhasil menekan biaya produksi sehingga bisa menghasilkan mesin fotocopy yang lebih miring harganya dibanding pesaingnya, Xerox. 

Untuk mesin fotocopy merk Canon type Canon iR 3300 medium, maksimal untuk kertas ukuran A3 dengan kecepatan 33 ppm, harga di pasaran mulai dari 8,5 jt. Sedangkan untuk mesin fotocopy dengan penggunaan kertas maksimal ukuran A3 namun kecepatannya lebih canggih yaitu 35 ppm, harganya berkisar antara 9-15 juta.

Dan mesin fotocopy Canon dengan kecepatan 75 ppm yaitu type Canon iR 5075 high volume, harga di pasaran dalam kisaran 22-27 jt. Selain itu Canon juga memproduksi mesin fotocopy dengan kecepatan 45-65 ppm yaitu untuk type Canon iR 4570, Canon iR 6570 dan Canon iR 5070 yang kisaran harganya antata 10-25 jt. Dan harga-harga tersebut sewaktu-waktu dapat berubah.

Bagaimana Mesin Fotocopy Bekerja?

Sebuah mesin fotocopy pada umumnya memiliki komponen-komponen yang terdiri dari sensor CCD, tempat toner, roller penetap, silinder fotosensitif, pewarnaan, silinder foto berputar, tempat penyortir keras, baki kertas dan baki fotocopy. Dari komponen tersebut yang secara langsung berkaitan dengan operasi penggandaan adalah adanya sensor CCD, silinder fotosensitif, alat pewarnaan dan silinder foto berputar.

Pada saat mesin fotocopy berjalan, ada beberapa prinsip kerja yang terjadi. Hal ini berlangsung secara tepat dan akurat. Yang pertama adalah proses pencahayaan yang dilakukan oleh lampu ekspose. Tugasnya adalah menyinari seluruh dokumen yang akan digandakan.

Hasil pencahayaan ini kemudian dipantulkan melalui lensa. Hasil pantulan melalui lensa tadi akan bersinggungan dengan silinder logam yang terus berputar. Silinder inilah yang kemudian bersinggungan dengan toner atau serbuk tinta kering. Kenapa ini bisa terjadi ?

Ketika proses penyinaran berlangsung dan kemudian hasil pencahayaan dipantulkan pada lensa, terjadi proses pelepasan elektron dan ion positif. Pada permukaan yang terang, tidak ada elektron yang bermuatan, sementara pada bagian yang lebih gelap terjadi elektron bermuatan positif.

Elektron positif yang terdapat pada permukaan drum tersebut akan menarik tinta kering yang bermuatan negatif. Ketika kertas yang telah ditempeli toner kering itu melewati rol panas, toner akan dilelehkan sehingga menempel pada kertas. Kemudian kertas turun ke bagian rol yang dingin sehingga kembali berubah menjadi area positif. Begitulah kejadian pada proses mesin fotocopy terus terjadi berulang-ulang.

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Fungsi Internet dalam Kehidupan Modern
  • TV Internet - Cara Baru Menikmati Televisi
  • F-22 Raptor, Pesawat Tempur Tercanggih di Dunia
  • Berbagai Forum Bandung di Internet
  • Pengetahuan Adalah Informasi Tanpa Batas
  • Jalan-jalan Virtual Bersama Foursquare
  • Mesin Diesel: Mesin yang "Panas"
  • Tips Jitu Untuk Memenangkan Design Contest
  • KFX, Pesawat Tempur Indonesia - Korsel
  • Situs Penyedia Radio Streaming Indonesia
  • Manfaat Teknologi Informasi dalam Dunia Kerja
  • Mencari Harga Flashdisk 32GB yang Sesuai dengan Kualitas
  • Lowrider, Tak Sekadar Menceperkan Tunggangan
  • Live Streaming RCTI
  • Dampak Positif dan Dampak Negatif Perkembangan Iptek
Loading...


Beranda | Privacy