Lebih Dekat dengan Olahraga Lompat Tinggi
Ilustrasi olahraga lompat tinggi
Olahraga lompat tinggi terbentuk atas dua katam yaitu lompat dan tinggi. Lompat berarti bergerak dengan mengangkat kaki ke depan (ke bawah atau ke atas), kemudian menurunkannya kembali dengan segera. Sedangkan kata tinggi berarti jarak terjauh dari posisi bawah ke atas.
Jadi, lompat tinggi dapat diartikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki depan ke atas sebagai upaya untuk membawa titik berat badan setinggi mungkin dengan cara melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai ketinggian tertentu.
Peralatan Lompat Tinggi
Dalam olahraga atletik khusus lompat tinggi ada beberapa peralatan yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan dimulai. Adapun peralatan-peralatan yang dimaksud adalah lapangan, meteran dengan mistar, dan matras. Sementara itu, pakaian dalam lompat tinggi pada umumnya menggunakan pakaian khusus olahraga yang tidak terlalu ketat maupun terlalu longgar.
Pakaian yang digunakan harus memberikan kenyamanan maksimal kepada setiap pelompat agar mampu memberikan dukungan yang maksimal. Selain itu, para atlet lompat tinggi boleh melakukan aktivitas lompatannya dengan atau tanpa menggunakan alas kaki. Namun, lebih disarankan untuk menggunakan alas kaki agar mengurangi resiko terjadinya cedera yang berbahaya.
Teknik Dasar Lompat Tinggi
Untuk mendapatkan lompatan yang maksimal, maka dibutuhkan penguasaan teknik dasar yang baik. Adapun beberapa teknik dasar yang harus dikuasai agar dapat melakukan lompat tinggi yang baik, meliputi awalan, tolakan, sikap badan di atas mistar, dan sikap mendarat. Bagaimana jelasnya gambaran dari masing-masing teknik dasar tersebut? Simak uraian singkatnya berikut.
1. Awalan
Awalan adalah gerakan permulaan dalam usaha untuk mendapatkan kesempatan pada waktu akan melakukan tolakan,. Adapaun pelaksanaan awalan yang baik adalah sebagai berikut.
- Jarak awalan sangat bergantung kepada indiovidu yang akan melakukan lari lompat tinggi. Biasanya, kisaran jarak untuk mengambil awalan adalah 7 sampai 9 langkah. Jarak awalan harus cukup jauh dan lari harus cepat agar mampu mandapatkan momentum yang paling besar.
- Kecepatan awalan dan irama langkah harus tetap, kemudian pada saat melangkah konsentrasi harus benar-benar tertuju pada lompatan yang setinggi-tingginya.
- Pada saat mencapai langkah terakhir, sebaiknya jarak langkah diperpendek agar mampu melakukan tolakan ke atas dengan sempurna.
- Sikap lari yang dilakukan dalam lompat tinggi tidak jauh berbeda dengan sikap lari pada lari jarak pendek.
2. Tolakan atau Tumpuan
Untuk tolakan atau tumpuan, posisi kaki sama dengan jenis olahraga atletik cabang lompat lainnya, yakni harus kuat atau keras dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila tolakan menggunakan kaki kanan, maka awalan harus dilakukan dari sebelah kiri mistar. Pada saat menolakkan kaki, hendaknya dibarengi dengan ayunan kedua tangan ke atas di samping kepala, di mana badan melompat ke atas dan membuat putaran 180 derajat dan dilakukan secara serentak atau bersama-sama.
3. Sikap Badan di Atas Mistar
Sikap badan di atas mistar hendaknya terlentang dengan kesua kaki tergantung lemas, dagu agak ditarik ke dekat dada, serta punggung berada di atas mistar seperti busur yang melenting. Usahakan jangan sampai ada bagian tubuh kita yang bersentuhan dengan mistar. Dengan kata lain, kita harus melompat melewati mistar agar dinyatakan berhasil.
4. Mendarat
Sebagai tempat mendarat perlu disiapkan karet busa dengan ukuran 5 x 5 meter dengan tinggi atau tebal 60 cm lebih. Di atas karet busa tadi dilapisi dengan matras yang tebalnya sekitar 20-30 cm guna menjaga keamanan dan keselamatan atlet olahraga lompat tinggi. Dalam melakukan, seorang atlet tidak boleh melakukannya dengan asal-asalan. Ada sikap yang harus dilakukan dengan baik saat melakukan pendaratan.
Ya, sikap yang harus diperhatikan dalam melakukan pendaratan adalah mengupayakan agar punggun dan bagian belakang kepala mengenai matras pertama kali, kemudian dilanjutkan dengan guling ke bagian belakang lalu berdiri. Sebelum melangkah meninggalkan matras, tidak ada salahnya mengeluarkan teriakan untuk mengurangi ketegangan. Setelah kondisi benar-benar tenang, barulah melangkah meninggalkan matras.
Gaya dalam Lompat Tinggi
Dalam olahraga lompat tinggi ada beberapa macam gaya yang dapat dilakukan oleh masing-masing atlet sesuai dengan kemampuan dan kemahirannya. Gaya yang dilakukan ini sebenarnya adalah sikap badan sewaktu berada di atas mistar. Adapun gaya dalam lompat tinggi, meliputi gaya gunting, gaya guling perut, dan gaya flop. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing gaya tersebut.
1. Gaya Gunting (The Sissirs Style)
Atlet yang hendak melakukan gaya gunting dapat melakukan atau mengikuti beberapa langkah berikut.
- Pelompat mengambil awalan dari samping. Jika pelompat melakukan tolakan dengan kaki kiri, maka awalan dilakukan dari samping kiri pula. Demikian pula dengan atlet yang hendak melakukan tolakan dengan kaki kana, maka awalan pun dilakukan dari sebelah kanan.
- Pada saat kaki yang diayun (kaki yang dekat mistar) mencapai ketinggian maksimum, kaki yang menolak (kaki yang terjauh dari mistar) diangkat lurus ke depan agar dapat melewati mistar.
- Saat kaki yang diayun sudah menurun melewati mistar dan badan hampir tegak, dan mistar berada di bawah pinggul, kaki yang digunakan untuk tolakan mendarat dengan badan menghadap ke samping.
2. Gaya Guling Perut (The Straddle Style)
Cara melakukan gaya guling perut adalah sebagai berikut.
- Pelompat mengambil awalan dari samping, dengan sudut awalan 35 sampai 45 derajat. Jarak awalan tergantung si pelompat, namun biasanya menggunakan langkah ganjil. Tiga langkah terakhir harus lebih cepat.
- Melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat pada mistar sekuat-kuatnya ke atas, dibantu dengan ayunan kaki belakang (kaki ayun) ke depan atas, dan dibantu oleh ayunan kedua lengan ke belakang atas.
- Setelah kaki ayun mencapai ketinggian maksimum, segera lewatkan di atas mistar. Lengan kiri hendaknya jangan sampai menyentuh mistar. Setelah kaki ayun melewati mistar, segera badan diputar ke kiri dengan kepala mendahului melewati mistar. Putarkan dada dan perut sehingga badan menghadap ke bawah saat berada di atas mistar.
- Jika kaki ayun menggunakan kaki kanan, maka kaki yang pertama kali mendarat di atas matras haruslah kaki kanan dan tangan kanan secara bersama-sama. Kemudian, diteruskan berguling ke samping ke depan dengan badan dibulatkan dan bertumpu pada bahu sebelah kanan.
3. Gaya Flop (Fosbury Flop)
Cara melakukan gaya flop adalah sebagai berikut.
- Pada saat awalan sebaiknya berlari dengan langkah panjang dan menikung badan agak condong ke depan . jumlah langkah yang digunakan untuk awalan berkisar dari 5 sampai 9 langkah.
- Ika tolakan menggunakan kaki kanan, maka lari awalannya dilakukan di sebelah kiri mistar. Tetapi, bila menggunakan tolakan dengan kaki kiri, maka awalan dilakukan di sebelah kanan mistar.
- Suikap badan pada saat melewati mistar, sebaiknya seperti badan yang lerlempar mundur melewati mistar. Kedua lengan diayun ke atas di samping kepala belakang dan terbuka. Pada saat melewati mistar, kedua tungkai haruus dilemparkan ke atas dan lurus agar tidak menyentuh mistar.
- Sikap badan dan gerakan tungkai setelah melewati mistar, hendaknya mendarat pada punggung dan tengkuk secara bersamaan. Kedua lengan harus terlentang.
Nah, itulah beberapa hal yang harus diketahui seputar olahraga lompat tinggi. Semoga apa-apa yang terdapat dalam buku ini mampu memberikan wawasan tambahan kepada para pembacanya.