Pegunungan di Yogyakarta
Yogyakarta merupakan sebuah kota dengan status daerah istimewa setingkat provinsi. Keistimewan yang didapat Yogyakarta ini berakar dari sejarah kesultanan Yogyakarta. Kota Yogyakarta sangat kental dengan nilai pendidikan, seni, dan budaya. Bahkan, grup musik sekelas KLA Project terinspirasi menciptakan lagu berjudul “Yogyakarta” karena suasana Yogyakarta yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.
Suasana seni dan budaya yang kental menjadikan Yogyakarta banyak dikunjungi para wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh seni dan budaya Yogyakarta. Selain untuk mengetahui seni dan budaya Yogyakarta, para wisatawan pun tertarik untuk menikmati keindahan panorama alam pegunungan di Yogyakarta. Di Kota Gudeg ini, selain objek wisata alam berupa pegunungan, juga bisa menikmati suasana alam pantai yang ada di Yogyakarta.
Di Yogyakarta, ada beberapa pegunungan yang memiliki daya tarik wisata, seperti Gunung Merapi, Gunung Gambar, dan lain sebagainya. Nah, berikut ini akan dipaparkan tentang gunung yang ada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
1. Gunung Merapi
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi di Indonesia yang masih aktif. Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.968 meter di atas permukaan laut ini berada di tengah Pulau Jawa, tepatnya berada di 2 wilayah administratif, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupatan Sleman dan Yogyakarta) dan Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten). Puncak Gunung Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Gunung Merapi tergolong sangat berbahaya karena menurut catatan gunung berapi ini mengalami erupsi setiap 2 hingga 5 tahun sekali. Dan yang tambah membahayakan jika Gunung Merapi meletus adalah di sekitar Gunung Merapi terdapat pemukiman penduduk yang padat. Gunung Merapi termasuk golongan gunung stratovolcano. Menurut catatan terbaru, dalam kurun waktu 4 tahun, Gunung Merapi mengalami erupsi, yaitu pada 2006 dan 2010.
Berbicara soal kota terdekat dengan Gunung Merapi, ada 2 kota yang jaraknya cukup dekat dengan gunung tersebut, yaitu Kota Magelang dan Kota Yogyakarta. Kedua kota itu berjarak sekitar 30 km dari pucak Gunung Merapi. Oleh karena itu, Gunung Merapi termasuk gunung paling berbahaya jika terjadi erupsi (puncak keaktifan).
Gunung Merapi merupakan gunungb termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung Merapi terbentuk karena aktivitas yang terjadi di zona subduksi Lepeng Indo Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Gerakan atau aktivitas tersebut menyebabkan munculkan aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Sekarang ini, puncak Gunung Merapi tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik yang tinggi.
Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasaikan sejak 1989. Bethomier, seorang sarjana asal Prancis, membagi perkembangan Gunung Merapi ke dalam 4 tahap. Tahap pertama disebut tahap Pra-Merapi. Tahap Pra-Merapi ini terjadi sampai 400.000 tahun yang lalu, yaitu saat Gunung Bibi yang bagianny masih dapat dilihat di sisi timur Puncak Merapi. Tahap kedua disebut tahap Merapi Tua. Tahap Merapi Tua ini terjadi ketika Gunung Merapi mulai terbentuk, tapi bentuknya belum berbntuk kerucut (60.000-80.000 tahun yang lalu).
Tahap selanjutnya adalah tahap Merapi Pertengahan (8.000-2.000 tahun yang lalu). Pada tahap ini, ditandai dengan proses pembentukan puncak-puncak tertinggi, seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan aliran lava dan awan panas. Tahap terakhir adalah puncak Merapi Anyar yang mulai terbentuk sekitar 2.000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, diketahui beberapa letusan eksplosif.
Gunung Merapi terakhir meletus pada 2010 yang lalu. Pada peristiwa letusan yang terjadi pada 2010, Gunung Merapi mengeluarkan lava yang disertai dengan awan panas. Selain itu, Gunung Merapi pun mengalirkan lahar dingin. Letusan yang terjadi pada 2010 ini telah merenggut banyak korban jiwa. Salah satu korban dari letusan Gunung Merapi adalah Mbah Marijan, juru kunci Gunung Merapi yang terkenal.
2. Daerah Pegunungan Kaliurang
Kaliurang merupakan daerah dataran tinggi yang berada di daerah Yogyakarta. Kaliurang berlokasi di kaku Gunung Merapi. Karena udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang masih asri dan hijau, Kaliurang sering menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk beristirahat atau menikmati keindahan alam pegunungan. Perjalanan menuju kaliurang akan menyajikan pemandangan yang serba hijau. Sungguh sebuah pemandangan yang indah dan sayang jika dilewatkan.
Menurut sejarah, pada abad ke-19, sejumlah ahli geologi Belanda yang berdomisili di Yogyakarta bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarganya. Mereka menyusuri kawasan utara yang merupakan dataran tinggi. Sesampainya di Kaliurang yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, para "meneer" tersebut terpesona dengan keindahan dan kesejukan alam di kaki gunung itu. Mereka akhirnya membangun bungalow-bungalow dan memutuskan kawasan itu sebagai tempat peristirahatan mereka.
Hawa di Kaliurang yang dingin disertai angin yang sepoi-sepoi memberikan rasa yang segar pada tubuh. Kesejukan itulah yang menjadi nilai lebih yang dimiliki Kaliurang. Di kaliurang, kita bisa melihat pemandangan Gunung Merapi. Melihat Gunung Merapi dari Kaliurang memberikan sensasi tersendiri. Kaliurang pun sering diselimut kabut pada sore hari.
Kaliurang berjarak sekitar 28 km dari Kota Yogyakarta. Daaerah kaliurang telah menjadi kawasan wisata alam dan budaya yang memikat. Oleh karena itu, Kaliurang telah menjadi tempat yang mengasyikan untuk berekreasi bersama keluarga. Di kawasan wisata kaliurang, terdapat sebuah taman yang bernama Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam area taman, terdapat aneka permainan untuk anak, seperti ayunan dan perosotan. Selain itu, di taman tersebut tersaji hiasan patung jin ala kisah 1001 malam.
Jika ningin menikmati pemandangan dan suasana Kaliurang, pengujung bisa berkeliling menggunakan kereta kelinci yang dikenal dengan istilah sepoer. Kereta kelinci ini biasa mangkal di depan taman wisata yang di depannya banyak kios penjaja makanan. Untuk bisa menaiki kereta ini, pengunjung hanya dikenakan tarif sebesar Rp.3.000 selama 30 menit. Jika ingin lebih eksklusif, pecahan uang 20 ribu bisa mengantarkan Anda bagai seorang bangsawan yang sedang menikmati pemandangan di Kaliurang.
Jika ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di kawasan wisata Kaliurang, Anda bisa menikmatinya dengan cara menyewa penginapan, bungalow, atau villa. Di sana, ada banyak alternatif penginapan. Tarif yang ditawarkan pun beragam, mulai dari yang termuran Rp.25.000 per malam hingga Rp.200.000 per malam.
Setelah lelah menikmati keindahan Kaliurang dan bermalam menikmati keheningan Kaliurang, pastikan sebelum meninggalkan daerah ini untuk membawa sedikit oleh-oleh khas Kaliurang. Oleh-oleh yang bisa didapatkan di daerah wisata Kaliurang antara lain buah-buahan produksi petani lokal, tahu tempe bacem, dan jadah (makanan yang terbuat dari beras ketan dan paruatan kelapa.
Hamparan pemandangan yang hijau dan asri dipadu dengan udara yang sejuk dan angin yang sepoi-sepoi semakin membuat Kaliurang menjadi tempat wisata favorit untuk menghilangkan stres, kepenatan, dan me-refresh kembali pikiran sebelum memulai kembali rutinitas.
Itulah penjelasan mengenai daerah pegunungan di Yogyakarta. Semoga penjelasan tersebut dapat menambah pengetahuan Anda tentang daerah pegunungan di Yogyakarta.