logo anne ahira
AnneAhira.com    Hobi    Menulis    Nonfiksi
Loading...

7 Penulis Terkenal Indonesia


Loading...

Ilustrasi penulis terkenal indonesia

Minat baca masyarakat yang belum begitu baik, akhir-akhir ini mendadak meningkat pesat karena kehadiran beberapa penulis terkenal Indonesia yang karyanya menjadi best seller. Mereka ini hadir dengan karya yang berbeda dari karya para penulis sebelumnya.

Buah cipta berupa rangkaian kata dan pikir yang mendobrak kebiasaan sastra lama yang kaku, membuat karya para penulis terkenal Indonesia itu disukai oleh pembaca dan lantas menjadikan minat baca masyarakat awam sekalipun jadi meningkat.

7 Penulis Terkenal

Berikut 7 penulis terkenal Indonesia. Mereka adalah:

1. Andrea Hirata

Andrea betul-betul muka baru di dunia kepenulisan. Namun, justru ide segar serta gaya bertuturnya yang lugas serta menyimpan kecerdasan tersendirilah yang membuat karya pertamanya, Laskar Pelangi, menjadi booming.

Penulis terkenal Indonesia ini dahulu bahkan sempat berkali-kali ditolak oleh penerbit yang tidak menyukai gaya bertutur Andrea. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menerbitkan sendiri bukunya secara indie.

2. Habiburrahman El Shirazy   

Ayat-ayat Cinta adalah karya dari Habiburrahman El Shirazy yang meledak di pasaran. Buku ini pula yang mendongkrak kedudukan sastra islam hingga menjadi tren di masyarakat luas.

Dakwah yang dulunya begitu kaku serta tidak menarik, kini menjadi lebih disukai dengan menjamurnya novel-novel islami lain setelah meledaknya Ayat-ayat Cinta.

3. Raditya Dika

Berawal dari kegemarannya menulis segala aktivitas sehari-harinya di blog, Dika lantas mulai memiliki penggemar yang menyukai gaya bercanda penulis terkenal Indonesia ini.

Sebuah penerbit pun lantas menawarinya untuk menerbitkan tulisan di blog tersebut menjadi sebuah buku. Tidak disangka-sangka, buku yang berjudul Kambing Jantan, Sebuah Catatan Pelajar Bodoh itu menjadi best seller dan mengangkat nama pemuda itu menjadi penulis terkenal.

4. Dewi 'Dee' Lestari

Perempuan yang lebih dahulu dikenal sebagai penyanyi ini ternyata juga pandai merangkai kata. Buku pertamanya, Supernova, menjadi jalan pembuka bakat alamnya itu untuk dikenal luas oleh masyarakat.

Kini, tetralogi Supernovanya telah merebut hati pembaca dan membuat buku-buku Dee menjadi best seller.

5. Djenar Maesa Ayu

Karya perempuan satu ini sering menuai kritik karena dianggap terlalu vulgar. Kritik-kritiknya tentang perlakuan kurang adil yang dialami perempuan sering menjadi tema tulisan Djenar.

Beberapa karyanya yang terkenal antara lain adalah Mereka Bilang Saya Monyet dan Menyusu Ayah, sebuah buku kumpulan cerpen.

6. Asma Nadia

Dalam kurun waktu empat tahun, 23 bukunya telah terbit. Tidak termasuk sekitar 10 buku antologi bersama dengan penulis lain. Tidak hanya itu, novel dan kumcernya juga laris di pasaran. Karya-karyanya banyak dilirik penerbit. Beberapa bahkan mendapat penghargaan, seperti Rembulan di Mata Ibu, yang mendapat penghargaan IKAPI sebagai buku remaja terbaik.

Ketertarikannya dalam dunia tulis menulis berawal dari ‘keiriannya’ terhadap kakaknya yang bernama Helvi Tiana Rosa. Penulis yang terkenal di dunia fiksi. Cerita-cerita fiksi yang dikarangnya sangat menyentuh. Kecemburuan Asma terhadap kakaknya membuatnya juga berusaha membuat cerita-cerita yang menarik. Akhirnya, kecemburuan tersebut membuatnya menjadi terkenal seperti kakaknya juga.

Motivasi lain Asma dalam menulis adalah karena dengan menulis seseorang dapat berbicara dan menyampaikan protes pada puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu, bisa menjangkau tempat-tempat yang jauh dan tidak terbayangkan sebelumnya. Bahkan bagi perempuan, menurut Asma, profesi menulis bisa membuatnya tetap dekat dengan keluarga.

7. Hilman ‘Lupus’ Hariwijaya

Pengarang satu ini pernah dikenal degan julukan ‘Jago Ngocol se-Indonesia’ melalui serial novelnya yang bertajuk Lupus. Di awal tahun 90-an, sosok Lupus menjadi ikon di kalangan anak muda, dengan rambut sedikit gondrong berjambul dan selalu menunya permen. Kisah Lupus sendiri menggambarkan gaya hidup remaja yang hampir selalu diselipo dengan humor segar.

Motivasi Hilman menjadi penulis berawal dari kecemburuan terhadap teman-temannya yang memilki keahlian sehingga terkenal, maka ia pun ingin mengalami hal yang sama. Dipilihnyalah menulis sebagai jalan utamanya. Meski disepelekan oleh sebagian orang, namun ia tak pernah  surut dari keinginannya menjadi penulis. Bahkan, ketika teman banyak yang mundur jadi penulis, Hilman malah makin giat.

Kiat Menjadi Penulis Ala Hilman Lupus

Bagi Hilman, bila ingin menjadi penulis harus melakukan beberapa langkah berikut ini.

  1. Kalau mau jadi penulis harus ngotot. Maksudnya, harus punya sikap dan harus benar-benar bertekad. “Aku harus nulis! Aku harus nulis!
  2. Jangan money oriented. Buatlah dulu karya yang bagus, kalau sukses akan banyak yang mengejar, contohnya produser yang mau mengangkat karya kita dalam sinetron dan lain-lain. Kejar pengalaman, jangan kejar uang.
  3. Asah intuisi. Intuisi yang terasah akan membantu kita dalam menulis. Harus terampil dalam mengolah ide.
  4. Kalau mentok menulis, cobalah ubah sudut pandang.
  5. Agar bisa menulis dengan tokoh yang menarik, stel logika berpikir. Contohnya, bila ingin menulis tokoh cewek, maka Hilman akan menyetel logika berpikirnya seperti seorang cewek. Bagaimana caranya? Biasanya Hilma menggunakan ‘model’, tak jauh-jauh sering kali temannya sendiri. Ia memperhatikan gaya berbicara, gaya berbusana dan lain-lain.
  6. Jangan cepat puas.

Kiat Menjadi Penulis Ala Asma Nadia

Bagi Asma Nadia ada sepuluh langkah:

  1. Memiliki motivasi untuk membuat yang terbaik. Dalam menulis, tulisan yang digagas bukan sekedar ingin karyanya diterbitkan atau punya buku. Tapi ubahlah motivasi kita dengan tujuan untuk mencerahkan diri sendiri dan orang lain.
  1. Rajin mengamati apa saja. Menulis itu, kata Asma Nadia, seperti memotret atau melukis, jadi kita harus mengamati terlebih dahulu sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan.
  1. Banyak membaca buku. Dalam seminggu Asma Nadia selalu berusaha membaca tiga jenis buku, buku sastra, pengetahuan umum dan buku keislaman.
  1. Menuliskan mimpi yang dialami semalam. Belajar dari mimpi, inilah istilah Asma Nadia. Pasalnya, di dalam mimpi ada alurnya, terus ada suspencenya juga. Mimpi juga bisa membantu kita ketika mengalami kebuntuan.
  1. Memiliki buku kecil untuk mencatat. Apa yang terlintas di pikiran saat sedang di jalan atau di mana saja, maka tuliskan saja di buku kecil. Tuliskan saja, karena ia bakal menjadi bank tulisan.
  1. Sering-sering buka kamus. Sering membaca kamus bisa mengeksplorasi bahasa, diksi dan sebagainya yang akan memperkaya tulisan Anda.
  1. Manfaatkan pengalaman masa lalu. Memanfaatkan pengalaman masa lalu yang kurang baik. jangan langsung ‘tutup buku’ kalau punya pengalaman buruk atau tidak enak di masa lalu.
  1. Banyak berdiskus dan berkumpul dengan penulis lainnya. Ajaklah orang lain menilai tulisan Anda. Apakah diksi sudah menarik atau tidak. Adakah yang salah dalam analoginya? Pertanyaan seperti ini adalah awal mula terciptanya diskusi.
  1. Jangan ragu untuk mengirimkannya. Bila sudah ada karya tulisan kita, jangan pernah malu untuk mengirimkannya. Percaya diri saja bahwa tulisan kita memang layak dimuat di surat kabar.
  1. Latihan terus menerus. Slogan practice makes perpect bukan saja berlaku bagi penulis pemula. Bagi penulis senior pun latihan terus menulis tetap dilakukan. Tanpa ada latihan tak akan membuat kita menjadi penulis terkenal.

Bila dikaji dari kiat menulis Hilman dan Asma Nadia tampak jelas bahwa menjadi penulis harus siap bekerja keras. Jangan pernah menjadi penulis yang punya niat masih ‘nanggung’. Jadilah penulis yang memiliki niat dan tekad yang penuh.

Jangan juga jadi penulis yang takut, baik takut salah dalam memberikan ide maupun takut tulisan Anda tidak dimuat sehingga tidak berguna. Namun yang penting dilakukan adalah dengan terus melakukannya. Teruslah untuk tetap menulis. Tidak dimuat bukan berarti kiamat. Karena toh tulisan yang dikirim dan ketika tahu tulisan kita tidak dimuat, tak ada orang yang tahu. Hanya kita dan redaktur. Kenapa harus takut?

Jadi penulis juga malas-malasan atau menunggu mood. Tulislah setiap hari apa yang melintas di pikiranmu, baik dari pengalaman yang dialami maupun dari buku yang dibaca. Buanglah sifat malas. Jika pun malas menghampiri, cobalah terus menulis. Meski pun hanya menulis terapi mengatasi malas yang Anda ketahui.

Dengan menulis tersebut, Anda bakal menemukan ide bagaimana mengatasi malas yang tengah menghinggapi diri Anda. Dengan cara seperti ini, Anda bukan hanya menuangkan ide, tapi juga mengobati diri sendiri. Inilah keuntungan menjadi penulis. Selain bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain, juga bisa mengobati diri sendiri.

Itu juga yang dialami 7 penulis terkenal Indonesia di atas. Manfaat yang mereka dapatkan bukan hanya satu, tapi lebih. Masihkah Anda tidak ingin menjadi penulis?

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah
  • Jangan Sepelekan Manfaat Menulis
  • Mudahnya Membuat Resensi Nonfiksi
  • Tips dan Manfaat Mengikuti Lomba Penulisan
  • Kiat Sukses Ikut Lomba Menulis Cerita Anak
  • Cara Menulis Daftar Pustaka
  • Menulis Itu Gampang Gampang Susah
  • Lomba Menulis Artikel Dulang Popularitas
  • Menulis Proposal, Gampang kok!
  • Teknik Penulisan Feature
  • Apakah Teori Menulis Itu?
  • Dasar-dasar Teknik Menulis Karya Ilmiah - ANNEAHIRA.COM
  • Mendalami Contoh Resensi Buku Non Fiksi
  • Pintar Menulis dalam Hitungan Hari
  • Penulis Puisi Terkenal Sepanjang Sejarah
Loading...


Beranda | Privacy