Rukun Islam
Pemahaman mengenai rukun Islam telah kita dapatkan sejak masih anak-anak. Dalam berbagai pengajian, juga di bangku sekolah dasar, pengetahuan tentang rukun islam telah dijelaskan secara gambling oleh sang ustadz/ ustadzah dan sang guru. Bahkan, bukan mustahil pengetahuan tentang rukun islam ini pun kita dapatkan di lingkungan rumah.
Ya, rukun Islam adalah landasan operasionalnya rukun iman. Belumlah dikatakan beriman jika seseorang hanya mengerjakan rukun Islam tanpa ada upaya untuk menegakkannya. Jika diibaratkan dengan sebuah rumah, rukun Islam merupakan tiang penyangga rumah, tiang penyangga agama. Kuat tidaknya penyangga bangunan keislaman seseorang akan berpengaruh pada kekokohan agama.
Rukun islam sendiri terdiri atas lima perkara, yakni syahadat, shalat, zakat, puasa ramadhan, dan beribadah haji -bagi yang mampu. Mengerjakan rukun islam, bukan berarti seseorang sudah total masuk ke dalam islam. Itu hanyalah landasan bagi seseorang untuk menampung amal-amal lainnya. Rukun islam adalah sebuah pelatihan bagi setiap mukmin di dunia untuk mencapai keridhoan Allah Swt.
1. Syahadat
Rukun islam yang pertama adalah dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat, la ilaha ilallah, Muhammad da rosulullah. Aku berjanji tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi Muhammad utusan Allah. Ya, dua kalimah syahadat itu adalah persetujuan seorang mukmin dengan Allah Swt.
Dengan persetujuan itu, berarti seorang mukmin telah siap untuk bertarung di jalan Allah Swt dan siap menghancurkan segala seuatu yang bertentangan dengan ilah dari Allah swt dalam setiap detik kehidupannya.
2. Shalat
Mengapa seorang mukmin harus mengerjakan shalat lima waktu? Shalat adalah tiangnya agama, barang siapa yang tidak mengerjakan shalat bererti ia telah menghancurkan agamanya sendiri. Selain itu, shalat adalah jembatan antara seorang mukmin dengan Allah Swt untuk tetap berinteraksi.
Dengan mengerjakan shalat, seseorang akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Selain shalat wajib lima waktu, seorang mukmin pun bisa mengerjakan shalat sunat lainnya untuk mempererat ikatan batin dengan sang khaliq.
3. Zakat
Zakat adalah sarana berbagi dalam agama islam. Seseorang yang memiliki harta wajib membersihkan hartanya itu dengan mengeluarkan 2,5% dari besarnya harta yang dimiliki dan diberikan pada orang yang berhak menerimanya dari kalangan fakir miskin yang membutuhkan.
4. Puasa Ramadhan
Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib. Puasa adalah sarana bagi seorang mukmin untuk dapat mengendalikan dirinya dari hawa nafsu dan kebiasaan jasmani lain seperti makan, minum, dan kebiasaan bergunjing.
5. Ibadah Haji
Ibadah haji merupakan rukun islam terakhir yang wajib dikerjakan oleh setiap mukmin yang telah mampu. Mampu di sini bukan hanya dilihat dari kondisi fisik saja, melainkan dari segi finansial. Dengan demikian ibadah haji merupakan latihan bagi seorang mukmin dalam hal berkorban jiwa dan harta di jalan Allah Swt.
Penjabaran Rukun Islam
Penjabaran dari Rukun Islam itu sendiri, bisa dikembangkan sebagai berikut:
1. Syahadat
Syahadat merupakan rukun Islam paling pertama. Sehingga membaca dua kalimat syahadat merupakan syarat utama apabila seseorang akan memasuki agama Islam. Kalimat syahadat tersebut adalah: “Assyadu’ala Ila Ha Ilallah Wa Assyadu’anna Muhammadarosulullah.” Artinya: Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Rukun Islam pertama ini merupakan ungkapan janji sebagai umat muslim, bahwa kita hanya mengakui adanya satu Tuhan yaitu Allah SwtT. Dengan demikian tentu saja kita tak boleh menduakan-Nya. Bukan hanya menduakan dengan berhala yang dahulu disembah oleh kaum kafir Quraisy, namun juga tak boleh menduakan-Nya dengan berbagai berhala yang kini melenggang di depan mata.
Rukun Islam pertama ini juga dapat dijabarkan sebagai pengakuan kita terhadap semua sifat yang terkandung dalam Asmaul Husna (nama-nama Allah), yaitu:
- Ar Rahman (Maha Penyayang)
- Ar Rahim (Maha Mengasihi)
- Al Malik (Maha Menguasai)
- Al Quddus (Maha Suci)
- Al Salam (Maha Selamat Sejahtera)
- Al Mukmin (Maha Melimpahkan Keamanan)
- Al Muhaimin (Pengawal serta Pengawas)
- Al Aziz (Maha Berkuasa)
- Al Jabbar (Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya)
- Al Mutakabbir (Yang Melengkapi Segala kebesaranNya)
- Al Khaliq (Maha Pencipta)
- Al Bari (Maha Menjadikan)
- Al Musawwir (Maha Pembentuk)
- Al Ghaffar (Maha Pengampun)
- Al Qahhar (Maha Perkasa)
- Al Wahhab (Maha Pemberi Anugerah)
- Al Razzaq (Maha Pemberi Rezeki)
- Al Fattah (Maha Pembuka)
- Al Alim (Maha Mengetahui)
- Al Qabidh (Maha Pengekang)
- Al Basit (Maha Melimpahkan Nikmat)
- Al Khafidh (Maha Perendah / Pengurang)
- Ar Rafik (Maha Peninggi)
- Al Mu'izz (Menghormati / Memuliakan)
- Al Muzill (Maha Menghina)
- As Sami (Maha Mendengar)
- Al Basir (Maha Melihat)
- Al Hakam (Maha Mengadili)
- Al Adil (Maha Adil)
- Al Latif (Maha Lembut serta Halus)
- Al Khabir (Maha Mengetahui)
- Al Halim (Maha Penyabar)
- Al Azim (Maha Agung)
- Al Ghafur (Maha Pengampun)
- Asy Syakur (Maha Bersyukur)
- Al Ali (Maha Tinggi serta Mulia)
- Al Kabir (Maha Besar)
- Al Hafiz (Maha Memelihara)
- Al Muqit (Maha Menjaga)
- Al Hasib (Maha Penghitung)
- Al Jalil (Maha Besar serta Mulia)
- Al Karim (Maha Pemurah)
- Ar Raqib (Maha Waspada)
- Al Mujib (Maha Pengabul Do’a)
- Al Wasik (Maha Luas)
- Al Hakim (Maha Bijaksana)
- Al Wadud (Maha Penyayang)
- Al Majid (Maha Mulia)
- Al Baith (Maha Membangkitkan Semula)
- Asy Syahid (Maha Menyaksikan)
- Al Haqq (Maha Benar)
- Al Wakil (Maha Pentabir)
- Al Qawiy (Maha Kuat)
- Al Matin (Maha Teguh)
- Al Waliy (Maha Melindungi)
- Al Hamid (Maha Terpuji)
- Al Muhsi (Maha Penghitung)
- Al Mubdi (Maha Pencipta dari Asal)
- Al Muid (Maha Mengembalikan dan Memulihkan)
- Al Muhyi (Maha Menghidupkan)
- Al Mumit (Yang Mematikan)
- Al Hayyat (Yang Senantiasa Hidup)
- Al Qayyum (Yang Hidup serta Berdiri Sendiri)
- Al Wajid (Maha Penemu)
- Al Majid (Maha Mulia)
- Al Wahid (Maha Esa)
- Al Ahad (Yang Tunggal)
- As Samad (Yang Menjadi Tumpuan)
- Al Qadir (Maha Berupaya)
- Al Muqtadir (Maha Berkuasa)
- Al Muqaddim (Maha Menyegerakan)
- Al Muakhir (Maha Penangguh)
- Al Awwal (Yang Pertama)
- Al Akhir (Yang Akhir)
- Az Zahir (Yang Zahir)
- Al Batin (Yang Batin)
- Al Wali (Yang Memerintah)
- Al Muta Ali (Maha Tinggi serta Mulia)
- Al Barr (Yang banyak membuat kebajikan)
- At Tawwab (Yang Menerima Taubat)
- Al Muntaqim (Yang Menghukum pada yang Bersalah)
- Al Afuw (Yang Maha Pengampun)
- Ar Rauf (Maha Pengasih serta Penyayang)
- Malikul Mulk (Pemilik Kedaulatan Yang Kekal)
- Dzul Jalal Wal Ikram (Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan)
- Al Muqsit (Maha Seksama)
- Al Jami (Maha Pengumpul)
- Al Ghaniy (Yang Maha Kaya Dan Lengkap)
- Al Mughni (Maha Mengkayakan dan Memakmurkan)
- Al Mani (Maha Pencegah)
- Al Darr (Yang Mendatangkan Mudharat)
- Al Nafi (Yang Memberi Manfaat)
- Al Nur (Maha Bercahaya)
- Al Hadi (Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk)
- Al Badi (Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya)
- Al Baqi (Maha Kekal)
- Al Warith (Maha Mewarisi)
- Ar Rasyid (Yang Memimpin Kepada Kebenaran)
- As Sabur (Maha Penyabar)
Rukun Islam pertama juga berisi tentang pengakuan kita akan hadirnya Rasulullah Muhammad Saw sebagai rasul dan nabi terakhir di muka bumi ini. Muhammad Saw adalah utusan Allah yang menyampaikan Al-Qur’an dan hadist sebagai pedoman hidup umat muslim di seluruh dunia, mulai dari zaman beliau hidup sampai akhir dunia nanti.
2. Shalat
Rukun Islam kedua yang harus dipenuhi umat muslim di seluruh dunia tanpa terkecuali adalah menunaikan salat. Salat wajib yang setiap hari harus dilaksanakan ada lima waktu, yaitu:
- Shalat Subuh sebanyak dua rakaat.
- Dzuhur sebanyak empat rakaat.
- Ashar sebanyak empat rakaat.
- Maghrib sebanyak tiga rakaat.
- Isya’ sebanyak empat rakaat.
Jadi di dalam rukun Islam yang kedua ini, kita dapati kewajiban melaksanakan salat sebanyak 17 rakaat, dilakukan pada waktu siang dan malam hari. Awalnya rukun Islam kedua ini diperintahkan Allah untuk menjalankan shalat 50 waktu sehari semalam. Namun, karena cinta Rasulullah kepada kita maka beliau memohon agar kewajiban shalat tersebut dipangkas menjadi 5 waktu saja.
3. Puasa
Puasa merupakan salah satu rukun Islam ketiga yang mewajibkan umat-Nya untuk menahan lapar, haus, dan segala hawa nafsu seperti kemarahan dan birahi. Puasa wajib dilakukan setiap bulan Ramadhan. Selain puasa, dalam bulan yang penuh berkah tersebut umat Islam menjalankan ibadah sunnah shalat tarawih juga.
Rukun Islam yang ketiga ini dilakukan pada siang hari, tata caranya adalah sebagai berikut:
- Berniat puasa di malam haru sebelum terbit fajar
- Makan sahur dan mengakhiri makan dan minum apapun sebelum terbit fajar
- Menahan lapar, haus, dan nafsu lainnya selama terbit fajar sampai tenggelamnya matahari di waktu Maghrib
- Berbuka di waktu maghrib atau saat matahari telah tenggelam.
4. Zakat
Rukun Islam berikutnya adalah menunaikan zakat. Ada beberapa jenis zakat yang harus ditunaikan. Ada kewajiban mutlak bagi seluruh umat muslim yaitu zakat fitrah yang dibayarkan setiap tahun sekali sebelum hari raya Idhul Fitri.
Jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan setara dengan 2,5 kg beras atau uang yang sepadan dengan bahan pokok makanan kita. Dalam rukun Islam mengenai zakat ini, ada pula kewajiban membayarkan zakat maal yang terdiri dari zakat emas, properti, pertanian, perdagangan dan seluruh harta yang dimiliki oleh seseorang apabila telah mencapai nisab.
Nisabnya yaitu setelah harta tersebut dimiliki dalam waktu sama dengan atau lebih dari satu tahun hijriyah. Wajib dikeluarkan zakatnya apabila harta yang mengendap tersebut telah mencapai jumlah sama dengan atau lebih dari 70 gram emas. Rukun Islam ini mengajarkan umat muslim untuk selalu bersedekah dan peduli sesama.
5. Naik Haji (Bagi yang Mampu)
Rukun Islam kelima ini merupakan satu-satunya rukun Islam yang ditambahi dengan keterangan di belakangnya. Karena memang naik haji merupakan rukun Islam yang tidak semua orang mampu melakukannya. Di samping tempat pelaksanaannya yang jauh bagi penduduk di negara-negara di luar Arab Saudi, biayanyapun terhitung tinggi untuk kalangan tidak mampu.
Alangkah baiknya Allah Swt, Dia hanya mewajibkan rukun Islam yang terakhir ini bagi mereka yang mampu, baik secara rohani maupun keuangan. Jelas tergambar bahwa Islam bukan agama yang mengekang dan memaksa. Allah meridai sejauh mana kemampuan umat-Nya.