Budaya Bali - Tarian Pendet yang Menawan Hati
Tarian Pendet merupakan tarian yang berasal dari Bali. Propinsi ini selalu identik dengan tempat wisata dan aneka adat budayanya yang menarik hati. Selain karena panorama pantainya yang indah, Pulau Dewata juga terkenal akan tariaanya yang menawan.
Selain tari kecak, ada pula tari pendet yang memikat banyak orang. Tari pendet ini merupakan salah satu tari tradisional yang tak asing di telinga, baik bagi pelancong lokal atau mancanegara maupun warga sekitar. Tarian yang satu ini juga sering dipentaskan dan dijadikan hiburan bagi para wisatawan.
Tidak hanya Bali yang selalu terkenal dengan tariannya. Daerah lain seperti Jakarta terkenal karena mascot ondel-ondel. Selain itu, Jawa Timur juga terkenal karena tari remong. Untuk wilayah Ponorogo, dikenal dengan tarian Reog Ponorogo yang legendaris. Tarian tersebut menggunakan topeng yang berupa singa dan merak atau biasa disebut sebagai dadak merak dengan berat mencapai 5kg. Kadang, dadak merak beratnya melebihi 5kg.
Masing-masing daerah memang memiliki ciri khasnya sendiri. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda ketahui dari tari pendet.
Sejarah Tari Pendet
Tari yang menjadi salah satu tarian tertua yang ada di Bali ini memiliki sejarah yang tak dapat dilupakan. Tarian pendet lahir dari sebuah acara ritual sakral bernama odalan di pura yang dikenal dengan mamendet atau mendet. Proses mendet ini berjalan setelah pendeta mengumandangakan puja mantranya dan setelah selesai pementasan topeng sisakarya.
Sidakarya sendiri berarti teater yang sakral yang berisi filosofi sebagai warisan upacara keagamaan. Di setiap pura, baik kecil dan besar hampir tidak pernah ketinggalan dari kegiatan memendet ini. Dari sinilah, tradisi memendet memunculkan kreativitas seni yang disebut dengan tari pendet. Pada awalnya, tarian ini adalah tarian khas yang khusus ditontonkan sebagai keperluan keagamaan. Tarian ini melambangkan penyambutan akan turunnya deata ke alam bumi.
Sejarah Perkembangan Tari Pendet
Pada tahun 1950 merupakan awal lahirnya tari pendet. Muatan agama yang sangat kental dikandung dari tari pendet ini. Pada tahun berikutnya, yakni tahun 1961, I Wayan Beratha kembali mengolah tari pendet dengan pola yang sekarang ini. Selain itu, beliau juga menambah personil menjadi 5 orang.
Beberapa tahun kemudian, I Wayan Beratha dan teman-temannya menghadirkan tari pendet massal yang dimainkan dengan dan oleh 800 penari sebagai upacara yang ditampilkan untuk pembukaan Asean Games di Jakarta. Tahun 1967 muncullah sosok yang bernama I Wayan Rindi. Beliau adalah pencipta tari pendet bentuk modern.
I Wayan Rindi adalah seorang yang dikenal banyak orang sebagai seorang penggelut seni tari yang memiliki kemampuan untuk mengubah tari. Tidak lupa, beliau juga selalu melestarikan kesenian tari Bali dengan selalu mengajarkannya kepada generasi penerus. Semasa hidupnya, beliau tak pernah ketinggalan untuk selalu mengajarkan tari Bali, termasuk tari Bali pada keturunan serta warga di lingkungannya.
Pementasan Tari Pendet
Tari pendet memiliki gerakan yang dinamis dari tari rejang. Tari rejang sendiri adalah sebuah tarian yang dibawakan secara berkelompok atau secara berpasangan. Selain itu, tari rejang bisa ditarikan oleh semua orang, baik pria atau wanita dan dewasa atau gadis. Di beberapa pementasan, tari pendet ditampilakan setelah tari rejang.
Para penari tampil dengan memakai pakaian upacara. Tidak lupa, masing-masing telah membawa mangkuk, sangku atau tempat air suci, cawan, kendi, pasepan atau perapian, canang sari serta perlengkapan sesajen yang lainnya. Tarian ini dipentaskan di halaman depan pura dengan menghadap ke arah pelinggih atau tempat suci.
Tarian pendet sedikit berbeda dengan tarian yang lain. Pasalnya, tarian yang satu ini tidak memerlukan pelatihan secara intensif. Tari pendet diajarkan hanya dengan mengikuti gerakan dari wanita senior yang telah mengerti tanggung jawab dan dapat memberikan contoh yang baik.
Kostum Tari Pendet
Perkembangan busana serta mode juga turut mempengaruhi ciri khas dari kostum yang dibawakan oleh penari dari tari pendet. Ciri khas kostum tari pendet balih-balihan sebagai tarian hiburan sebagai ucapan selamat datang yakni tapih yang bermotif cracap. Cara penggunaanyan sama seperti tapih pada umumnya.
Bedanya, ujung tapih ditaruh di belakang serta harus menutupi kaki penari. Kamen dipakai dengan cara yang biasa pada umumnya. Selendang tanpa motif yang dipakai dengan melilitkannya di tubuh. Untuk bagian hiasan kepalanya, rambut disasak selanjutnya menggunakan pusung gonjer, memakai bunga kamboja atau jepun, bunga mawar merah, bunga sandat dan bunga semanggi.
Setiap hiasan memiliki aturannya sendiri. Bunga mawar ditaruh di tengah antara bunga kamboja dan Bungan semanggi. Sementara itu, bunga kamboja diletakkan dengan melengkung dari atas tekingan kanan hingga menyentuh bunga mawar merah yang ditengah.
Bunga semanggi diletakkan pada bagian kiri dengan melengkung ke bawah. Caranya yakni dengan menyelipkan tangkainya pada batu pusungan. Untuk bunga sandat dipasang sepanjang susunan bunga jepun. Lebih tepatnya di posisi belakang bunga mawar dan bunga kamboja.
Iring-iringan Tari Pendet
Tarian pendet ini biasanya diiringi oleh seperangkat gamelan Bali yakni Gong Kebyar. Tidak hanya berpaku pada jenis gong saja, tari pendet juga dapat diiringi oleh angklung serta gamelan dengan jenis lainnya. Lamanya iringan musik memiliki pengaruh terhadap durasi menari tarian ini.
Delapan menit adalah sajian awal dari pertunjukkan tarian ini. Delapn menit tersebut dihitung dari mulai awal menari pendet hingga selesai. Tempo gerakan dengan cepat atau lambat tergantung bervariasinya tempo iringan musik. Tempo terdiri dari tempo lambat, temp sedang dan tempo cepat.
Gerakan agem kanan, kiri serta tabor bunga dengna posisi duduk menggunakna tempo lambat. Gerakan ngumpang yang diikuti perubahan arah hadap menggunakan tempo sedang. Sedangkan untuk gerakan nyrengseng, gerak tabor bunga maju mundur dan melincer menggunakan tempo cepat.
Budaya serta Pariwisata Bali yang Eksotis
Selain tari pendet, di Bali juga banyak terdapat tarian yang perlu anda ketahui. Seperti tari kecak dan tari barong yang sering dijadikan simbol sebagai budaya khas Bali. Selain itu, objek pariwisatanya pun memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Maka tak heran jika Bali dikenal sebagai surganya pariwisata.
Indonesia telah berbenah, pariwisata yang bagus juga dibarengi dengan fasilitas memadai akan menjadikan tambahan devisa bagi Indonesia. Banyak sekali pernak-pernik yang dapat dinikmati di pulau Dewata ini. Mulai dari aksesoris seperti gelang, penjepit rambut, geland dan yang lainnya hingga busana khas hanya anda temukan di Bali. Anda juga dapat menikmati indahnya pantai Kuta, terutama saat sore hari menjelang matahari terbenam.
Tarian pendet merupakan tarian yang popular karena mudahnya belajar tarian ini. Anda tidak perlu latiahn secara intensif. Selain itu, tari yang popuper ini mengandung makna sebagai persembahan yang diberikan untuk dewata dalam bentuk tarian. Meski telah mengalami berbagai perkembangan hingga sat ini, tarian ini tetap mengandung anasir yang sarat akan sakral-religuis.