logo anne ahira
AnneAhira.com    Agama & Kepercayaan    Islam    Zakat
Loading...

Zakat Adalah Solusi Penanggulangan Kemiskinan


Loading...

Ilustrasi zakat adalah
Kewajiban zakat adalah salah satu bentuk perhatian Islam terhadap penanggulangan kemiskinan dan kefakiran. Perhatian ini tidak bisa disamakan dengan agama lain atau pun aturan ciptaan manusia mana pun, baik dari segi arahan, aturan maupun penerapannya. Bila dilihat dari makna, zakat ini sesungguhnya sebagai suatu cara mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Orang-orang yang senang membayar zakat, pasti akan merasa sangat bahagia dan sering mendapatkan jalan keluar masalah yang tak pernah disangka-sangka.

Sumber Bahagia

Zakat adalah sumber kebahagiaan yang sesungguhnya. Tidak mungkin Allah Swt memerintahkan sesuatu kalau tidak bisa diambil manfaatnya oleh manusia. Perintah bersabar dan bersyukur pun merupakan kunci kesuksesan menuju ke dunia keabadian yang damai. Zakat pun begitu. Perhatikanlah orang-orang yang sangat memperhatikan pembayaran zakatnya, baik zakat fitrah maupun zakat maal. Orang tersebut biasanya tidak akan berhenti memberi hanya melalui zakat.

Dengan senang hati ia akan memberikan hal lain yang dimilikinya. Ia akan memberikan waktu, tenaga, dan hartanya untuk lingkungan dan orang-orang yang membutuhkan. Seakan ia mudah sekali merasa terpuaskan dengan dunia ini sehingga ia tidak terlalu peduli dengan dunianya. Ia mencari uang bukan untuk mengisi perutnya saja. Ia bekerja keras bukan hanya untuk memperindah wujud keduniaannya. Ia melakukan semua yang ada di dunia ini demi akhiratnya.

Itulah mengapa ia terlihat tidak terlalu peduli ketika harus mengeluarkan banyak harta demi orang lain. Sikap pedulinya ini semata-mata karena mencari ridho Allah Swt. Ketika zakat fitrahnya telah tertunaikan, zakat maalnya  pun telah terbayarkan, ia pun memperbanyak sedekah, infaq, dan jalan lain yang memungkinkannya memberi semakin banyak kepada orang lain. Hasilnya adalah bukannya hartanya menipis dan rezekinya menyempit.

Semakin ia banyak memberi, semakin ia tidak pernah tahu bagaimana ia bisa mendapatkan banyak kemudahan. Selain yang ia yakini bahwa semakin banyak memberi, semakin banyak yang akan diterima. Zakat itu akan membersihkan jiwa. Jiwa yang bersih ini akan membuat hati semakin bening. Kebeningan hati inilah yang mengantarkan seseorang itu mudah membuka tangannya untuk orang lain sehingga ia dengan sangat mudah mengeluarkan apa yang ia punya untuk dibagikan kepada yang lain.

Hidupnya sederhana saja. Ia tidak gila dengan hartanya karena hartanya digunakannya untuk membantu orang lain. Bila saja semua orang bersikap seperti ini, maka kemiskinan dan pembagian kekayaan akan lebih mudah dilakukan. Banyaknya harta yang menumpuk pada satu orang, bukalah satu indikasi yang baik. Kecemburuan sosial dan ketidakadilan akan menambah daftar kriminalitas. Orang kaya yang penyantun adalah tiang kemaslahatan umat.

Bila semua kaya, maka kehidupan itu akan lebih baik. Kalau hanya ada satu yang kaya, itulah sangat bahaya. Kediktaktoran mungkin akan semakin merajarela. Suatu negeri yang makmur bukannya diisi oleh satu orang kaya saja. Negeri yang makmur itu ketika semua kaya termasuk kaya hati. Orang miskin yang sabar dengan kelemahan dan kekurangannya. Orang kaya yang sabar dengan kekayaannya sehingga menjadi murah hati.

Dampak Zakat

Bila dampak zakat secara batin emmbawa kebahagiaan yang hakiki, dampak zakat pada masyarakat akan membuat masyarakat lebih makmur dan harta terbagi dengan merata. Kemiskinan bisa ditanggulangi. Memang syaratnya adalah bahwa penanggung jawab membagikan zakat adalah orang-orang amanat yang memang dengan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya dengan baik. Kalau mereka bukan orang yang bijak dan bertanggung jawab serta tidak amanat, maka kekacauan akan terjadi.

Semenjak awal kemunculan Islam di kota Mekkah, perhatian terhadap permasalahan sosial khususnya penanggulangan kemiskinan sudah menjadi perhatian utama. Rasulullah sangat tahu bahwa kemiskinan itu bisa membuat orang menjadi kufur dan tidak mau beribadah bahkan keluar dari Islam. Tidak banyak orang yang tahan dan betah menahan lapar. Tidak banyak orang yang dengan perut lapar masih bisa beribadah dengan khusuk.

Kalaupun sedang berpuasa, hal ini menjadi pengecualian. Tetapi bagaimana dengan orang-orang yang merasa lapar berhari-hari. Demi sesuap nasi itu, orang bisa menjadi pembunuh. Beda kalau ada badan yang bertanggung jawab terhadap kekayaan umat sehingga ia bisa menyalurkan harta itu kepada orang-orang yang kelaparan.
 Dalam Al Quran pun tidak jarang  ditemui kalimat ajakan hingga perintah untuk memberi atau menginfakkan sebagian harta bagi kaum duafa dan orang miskin, orang yang meminta-minta dan orang yang terlantar dalam perjalanan.

Itu artinya bahwa membuat orang lain menjadi kenyang dan bisa memperolen makanan dengan baik, adalah satu perbuatan yang sangat terpuji. Orang yang pelit itu adalah orang yang sombong. Orang yang pelit akan tersendt rezekinya. Pertolongan menjadi lambat. Cobalah perhatikan orang yang pelit dengan tenaganya, hartanya, dan waktunya, tidak akan mampu merasa bahagia ketika harus memberi.

Beda dengan orang yang sangat mudah memberi, ia dikarunianya kehidupan yang damai dengan ketenangan batin yang sempurna. Sehingga ketik atiba waktunya ia dipanggil menghadap Sang Pencipta, hatinya sangat bahagia. Ia akan bertemu dengan kekasih yang sesungguhnya. Kematian bukan sesuatu yang ditakuti tetapi sesuatu yang diidamkan. Tentu ia menyambut kematian dalam ibadahnya yang tenang dan panjang.

Kewajiban Zakat

Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan dari harta seorang muslim yang sudah sampai nisabnya. Kewajiban zakat ini merupakan salah satu cara islam menanamkan kesadaran di hati ummat islam bahwa ada hak orang lain dalam harta mereka. Hak yang wajib di keluarkan, tidak hanya atas kerelaan namun juga atas nama kewajiban.

Al quran sudah membicarakaan zakat dalam ayat-ayat makiyah (ayat-ayat yang turun di kota makkah). Ayat-ayat makkiyah yang memuat kata zakat dapat ditemui dalam surat Ar Rum: 38-39, An Naml: 1-3, Lukman: 4, Al Mu’minun: 4, al A’raf: 156-157, dan Fushilat: 6-7.  Namun, zakat itu sendiri baru diwajibkan di madinah.  Di madinah, kewajiban zakat sudah diimplementasikan dalam kehidupan bernegara yang terorganisir.

Nisab dan besarnya zakat sudah ditentukan, demikian juga dengan pengelolaannya sudah diatur sedemikian rupa. Negara memegang tanggung jawab penting dalam pengelolaan zakat. Ayat-ayat Al quran tentang zakat yang turun di Madinah juga memiliki titik tekan yang berbeda dengan ayat-ayat Al quran tentang zakat yang turun di Makkah. Ayat-ayat yang turun di madinah sudah menjelaskan tentang kewajiban zakat dalam bentuk perintah yang tegas dan dilengkapi dengan instruksi dan prosedur pelaksanaan yang jelas.

Contohnya bisa ditemui dalam surat At Taubah. Pada surat tersebut dijabarkan tentang instruksi dan prosedur kewajiban zakat hingga pengelolaannya secara jelas dan tegas. Semua aturan itu bukan buatan manusia sehingga peraturan itu pasti menguntungkan manusia. Ingatlah bahwa setiap perintah dari Allah Swt pasti untuk kepentingan manusia sendiri. Begitu pun dengan setiap larangan. Larangan itu pasti wujud kasih sayang Allah Swt kepada manusia agar manusia selamat dunia dan akhirat.

Pelaksanaan kewajiban zakat adalah salah satu bentuk ketaatan seorang hamba terhadap sang khalik. Zakat bukanlah sebuah ritual agama yang tanpa tujuan dan manfaat. Namun, zakat memiliki tujuan mulia dan dampak yang sangat besar bagi ummat islam, baik si pemberi, penerima maupun masyarakat Islam secara umum.
Adapun dampak zakat bagi si pemberi diantaranya yaitu:

1. Mensucikan jiwa dari sifat kikir dan bakhil
2. Sarana untuk mendidik ummat untuk berbagi
3. Manifestasi dari rasa syukur kita pada Allah
4. Mengobati hati dari penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati)
5. Menumbuhkan kekayaan batin
6. Mendapatkan simpati dan rasa cinta dari masyarakat
7. Mensucikan harta, sehingga lebih berkah
8. Mengembangkan dan memberikan keberkahan pada harta, usaha dan keluarga.

Sementara dampak zakat bagi si penerima diantaranya yaitu, membebaskan si penerima dari kesulitan ekonomi, ketiadaan lapangan pekerjaan dan hal-hal yang terkait dengan kebutuhan pokok ummat manusia. Menghilangkan sifat dengki dan benci. Dampak zakat secara sosial/masyarakat diantaranya yaitu, terealisasinya tanggung jawab sosial dalam masyarakat dalam hal penanggulangan kemiskinan, pemenuhan kebutuhan fisik minimum, penyediaan lapangan kerja, pendidikan dan juga permasalahan sosial lainnya.

Tumbuhnya perekonomian rakyat. Yaitu sebagai dampak positif dari mengalirnya harta yang tidak produktif (tersimpan) menjadi produktif (beredar) di masyarakat.  Tegaknya izzah (harga diri) ummat melalui tiga prinsip yaitu, kemerdekaan individu, mendorong semangat beramal sholeh di masyarakat dan mempertahankan dan memelihara aqidah.

Tolong di SHARE :
Tweet
Loading...
Artikel Terkait
  • Penghitungan Zakat Penghasilan
  • Perbedaan Zakat dengan Pajak
  • Nisab Zakat Penghasilan
  • Memahami Jenis Zakat Profesi
  • Zakat Fitrah dengan Uang atau Barang
  • Pengertian Zakat Profesi
  • Menunaikan Islam Zakat
  • Menelaah Hadis Tentang Zakat
  • Esensi Fungsi Pusat Pungutan Zakat
  • Hal-Hal Tentang Zakat yang Wajib Diketahui
  • Zakat Fitrah – Amalan di Akhir Bulan Puasa - ANNEAHIRA.COM
  • Pungutan Zakat Mampu Meningkatkan Perekonomian
  • Pengertian Tentang Zakat
  • Panduan Singkat Fiqih Zakat
  • Pengelolaan dan Pendistribusian Zakat
Loading...


Beranda | Privacy